Pemerintah Daerah Kota Bogor

Kota Bogor dinilai Tim Evaluasi Kota Layak Anak (KLA). Kedatangan tim diterima Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Asperbangkesra) Kota Bogor Edgar Suratman didampingi ketua TP PKK Kota Bogor Yane Ardian di ruang Paseban Sri Baduga Balaikota Bogor, Jumat (12/05/2017).

Asperbangkesra Kota Bogor Edgar Suratman mengungkapkan, dalam rangka menuju Kota Layak Anak, Kota Bogor telah melaksanakan berbagai kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan. Pada kesempatan itu ia juga berpesan agar seluruh masyarakat dapat berperan dalam mewujudkan Kota Layak Anak ini.

Sementara itu, Ketua tim evaluasi Kota Layak Anak, DR. Hamid Patilima mengungkapkan, tentang 24 indikator dari Kota Layak Anak. Pada setiap indikator yang ia paparkan diharapkan semua pihak bisa terlibat dalam membangun KLA. Tidak hanya Wali Kota dan jajarannya saja. 

Dalam paparannya ia menyayangkan tentang anak-anak yang sudah membawa kendaraan sendiri. Ia berpesan agar orang tua tidak memberi kunci kendaraan bermotor kepada anak-anaknya.

Hamid juga mengatakan dalam KLA terdapat leveling, yang pertama yaitu pratama dengan nilai 501-600. Level yg kedua yaitu Madya dengan nilai 601-700. Level ketiga yaitu Nindya dengan nilai 701-800 ini baru di kota surabaya, surakarta dan denpasar saja. Level keempat yautu Utama dengan nilai 801-900. Dan yg terakhir, level tertinggi yaitu KLA (kota layak anak) dengan nilai 901-1000.

"Kota Bogor kini menjadi peserta Kota Layak Anak (KLA). Bogor adalah kota ke-4 dari 57 kota yg lolos untuk di cek langsung ke lapangan oleh tim evaluasi KLA. Sebanyak 4 orang tim evaluasi diutus untuk menilai pelaksanaan KLA di kota Bogor," paparnya. (Tria/ismet/Salsa/Indra/Lani). SZ