Beranda >

Berita > Festival Tunggul Kawung Tampilkan Kekayaan Alat Musik Tepuk


30 Desember 2017

Festival Tunggul Kawung Tampilkan Kekayaan Alat Musik Tepuk

Pemerintah Kota (Pemkot)  Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) bekerjasama dengan Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B) dan Karukunan Warga Bogor (KWB) Kota Bogor menggelar Festival Tunggul Kawung di Gedung Kemuning Gading, Kota Bogor, Sabtu (30/12/2017). Acara dibuka secara resmi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat.

Sedikitnya ada 9 sanggar yang ikut berkompetisi dalam festival tersebut dengan menghadirkan kreasi dan kekayaan alat musik tepuk terbaik yaitu, Sanggar Citra Budaya, Gandes Pamantes, Sanggar Melati, Gelar Gunara, Andika, Ligar Mandiri, ART, Dewi Sri dan Braja Jaya Ning Ulun asal Sumedang.

Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menyampaikan terima kasih kepada semua khusus kepada Ketua Umum DK3B, Usmar Hariman yang telah mendorong kegiatan kesenian di Kota Bogor jauh lebih hebat dibanding sebelumnya. “Banyak inovasi yang digagas dan dibuat. Oleh karena itu, kami sangat sepakat, kedepan Bogor ini tidak hanya terkenal dengan kulinernya, Kebun Raya, tetapi karena sanggar-sanggarnya,” katanya.

Kepala Disbudpar Kota Bogor Shahlan Rasyidi menuturkan, festival Tunggul Kawung jika dilihat dari sejarahnya sama dengan sejarah Bogor. “Kalau dilihat dari pantun Pacilong istilah Bogor itu berasal dari Kawung, Tunggul Kawung pun merupakan nama dan sebutan lain dari Bogor,” ujar Shahlan.

Ketua Umum DK3B, Usmar Hariman menyebutkan, festival ini digagas Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor, gagasan ini bermula dari keprihatinan dimana di Jawa Barat ini Kota Bogor sudah menjadi barometer budaya, kesenian dan sudah menjadi barometer hingga ukuran bagi penilaian capaian-capaian budaya kesenian yang tumbuh dan berkembang hingga dewasa ini.

Pada kesempatan itu, Usmar juga menyampaikan terima kasih kepada panitia dengan terselenggaranya festival Tunggul Kawung diharapkan menjadi batu loncatan untuk terobosan-terobosan, sehingga nantinya Kota Bogor akan mampu menyaingi festival gendes yang berskala Internasional dengan wadah Tunggul Kawung. (Ismet-SZ)