Beranda >

Berita > Introspeksi dan Bersyukur Esensi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW


16 Januari 2018

Introspeksi dan Bersyukur Esensi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya dimaknai untuk meneladani dan menambah rasa cinta umat kepada Baginda Rasulullah. Lebih dari itu, esensi dari setiap peringatan Maulid yakni introspeksi diri dan rasa syukur.

Setidaknya dua hal itulah yang disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H di Lahan Kosong, Jalan Gurame RT 03/01, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa (16/01/2018) malam.

Bima mengatakan, introspeksi diri terkait sudah sejauh mana umat Muslim meneladari Akhlak Rasulullah. Mengingat kondisi generasi muda saat ini yang sedang mengalami krisis karakter. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun tidak berdiam diri, selain membangun fisik, Pemerintah juga konsen terhadap pembangunan akhlak generasi mudanya dari segala masalah karakter yang sekarang sangat mengkhawatirkan.

“Salah satunya LGBT yang mengancam akhlak, kami pemerintah Kota Bogor tidak akan tinggal diam dan mari saling berbagi tugas serta rapatkan barisan sebab umat harus bersatu,” tegasnya.

Sedangkan rasa syukur dijabarkan Bima dengan cara mensyukuri diri sebagai warga Kota Bogor yang sekarang walaupun macet dan mulai panas namun belum semacet dan sepanas di Jakarta. Menjadi kota yang didatangi ratusan ribu wisatawan setiap minggunya tanpa perlu promosi.

Ia pun tak lupa mengingatkan Camat dan Lurah untuk bekerja ikhlas dan jangan pernah hitung-hitungan dalam mengurus warga.

“Lancarkan urusan warga mulai dari membuat KTP, pasokan air ketika air mati. Semoga apa yang didengar dari nasehat para ulama dan umara di Maulid ini dilaksanakan antara kata dan perbuatan insya Allah tidak akan ada lagi masalah di Kota Bogor,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor KH. Mustafa Abdullah Bin Nuh mengaku bangga dengan masyarakat Cimanggu Perikanan yang penuh kecintaan kepada Nabi Besar Muhammad SAW meskipun Rabiul Awal sudah berlalu. Menurutnya, peringatan mengadakan Maulid bisa dilakukan kapan saja tidak hanya di hari H-nya. Sebab kecintaan kepada Rasulullah modal utama bagi umat Islam untuk diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

“Kita bagian dari umat yang besar dan mudah-mudahan Allah kembalikan kejayaan Islam seperti dulu. Mudah-mudahan keberadaan kita disini mendapat berkah Allah dan Syafaat dari Rasulullah SAW,” kata KH.  Toto sapaan akrabnya. (fla/hari-SZ)