Beranda >

Berita > Pemkot Bogor Bakal Naikkan HET Gas Elpiji 3 Kilogram


17 Desember 2014

Pemkot Bogor Bakal Naikkan HET Gas Elpiji 3 Kilogram

Dalam waktu dekat Pemkot Bogor melalui Dinas Perindag Kota Bogor akan menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram. Hal itu dilakukan akibat tak menentunya HET Elpiji 3 Kg di agen dan pasaran di Kota Bogor Rp 18 ribu bahkan tembus Rp 20 ribu.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Mangahit Sinaga mengatakan, pihaknya bersama Hiswana Migas akan duduk bersama untuk menetapkan HET di tiap pangkalan.

“Pasca kenaikan harga BBM kemarin, harganya sekarang tak menentu. Makanya kami bersama Hiswana Migas akan berembuk untuk menaikan HET elpiji 3 kilo,” katanya kepada inilahbogor.com, Selasa kemarin (16/12)

Mangahit Sinaga menambahkan, saat ini harga eceran tertinggi gas elpiji 3 kilogram ditingkat agen yang ditentukan oleh pemkot Bogor yakni Rp 14 ribu pertabung, akan tetapi harganya semakin melambung dan tidak menentu setelah kenaikan harga BBM.

“Agar bisa dikendalikan kami berencana menaikan harga eceran tertinggi gas 3 kilo di tingkat agen dari Rp 14 ribu menjadi 16 ribu, dalam waktu dekat ini,” tambahnya.

Penentuan besaran harga kenaikan tersebut, berdasarkan beberapa faktor salah satu penyebabnya yakni besarnya biaya transportasi.

“Kami sudah hitung dan mempertimbangkan harga angkut yang dilakukan mereka, makanya kami berencana menaikan harga besarannya Rp 2 ribu,” urai Mangahit Sinaga.

Ia memaparkan, permintaan masyarakat Kota Bogor untuk dalam satu bulan sebanyak 750 ribu tabung gas elpiji 3 kilo, dan memiliki cadangan tabung kosong 30 persen dari jumlah permintaan.

“Namun dalam kurun tiga bulan terakhir permintaan akan gas elfiji di Kota Bogor terus mengalami peningkatan, terutama menjelang Natal dan tahun baru. Untuk itu kita akan meminta tambahan stok elpiji sebanyak 10 persen dari stok dan permintaan saat ini,” ujarnya.

Menurutnya, di Kota Bogor terdapat 12 agen dan 400 pangkalan gas elpiji untuk memenuhi kebutuhan semua gas di masyarakat kota Bogor.

“Kita dari Disperindag hanya bisa mengurus dan memantau harga agen dan pangkalan saja, sedangkan untuk harga eceran gas di masyarakat kita belum bisa lakukan, karena masing-masing pedagang atau warung mengambil keuntungannya bervariasi,” tandasnya.(Lani)