Beranda >

Berita > Polisi Imbau Masyarakat Tak Gelar Konvoi di Malam Takbiran


14 Juni 2018

Polisi Imbau Masyarakat Tak Gelar Konvoi di Malam Takbiran

BANDUNG - Pihak Kepolisian RI Melalui Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat meminta masyarakat agar tidak menggelar konvoi pada malam Takbiran ini. Masyarakat diminta menggelar Takbiran di langgar atau masjid terdekat.

Hal itu disampaikan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Agung Budi Maryoto dalam Apel Kesiapan Pengamanan Malam Takbiran Hari Raya Idul Fitri 1439 H dalam rangka Operasi Ketupat Lodaya 2018 di Halaman Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Kamis sore (14/6/18).

"Mari kita secara persuasif berikan himbauan-himbauan, sehingga kita hilangkan euforia dalam rangka Takbiran. Justru kita lebih tekankan lagi malam Takbir lebih baik di langgar atau mushola dan masjid dalam menyebut nama Allah SWT," ujar Kapolda.

Selesai apel, aparat TNI/Polri juga melakukan patroli gabungan. Kapolda menuturkan patroli digelar untuk meyakinkan kepada masyarakat. "Kita hindari malam Takbiran yang berlebihan, konvoi, kebut-kebutan yang justru akan membahayakan diri sendiri atau orang lain," katanya.

Senada denga Kapolda Jabar, Plh. Gubernur Jawa Barat Iwa Karniwa juga memina masyarakat ager menggelar Takbiran secara tertib dan teratur. Selain itu, Iwa juga meminta agar malam Takbiran ini masyarakat tidak konvoi yang justru akan mengganggu kekhusyuan Takbiran.

"Kepada masyarakat kita himbau untuk melaksanakan Takbiran secara baik dan tertib. Sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Hadist. Dan juga diupayakan itu (Takbiran) dilakukan di langgar atau di mushola atau masjid," pinta Iwa usai menghadiri Apel Pengamanan Malam Takbiran Idul Fitri 1439 H. "Tidak perli konvoi rame-rame yang justru memacetkan dan bahkan mungkin mengganggu kekhusyuan Takbiran," tambahnya.

Pada kesempatan ini, Iwa juga mengapresiasi soliditas dan sinergitas aparat pemerintah dan keamanan. Hal itu, lanjut Iwa, sesuai dengan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo, dimana Negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat. "Karena semakin terkonsolidasi, soliditas diantara kita. Yang tujuan akhirnya bagaimana kita supaya masyarakat mendapat pelayanan terbaik," ujar Iwa.

Iwa menambahkan, bahwa pada musim mudik tahun ini ada penurunan angka kecelakaan dan kemacetan. "Berdasarkan hasil evaluasi terakhir ini terjadi angka penurunan angka kecelakaan dan juga terjadi penurunan kemacetan," tutur Iwa. 

"Dengan demikian indikator-indikator angka yang ada menunjukkan bahwa singergitas TNI/Polri maupun Pemda dan seluruh komponen masyarakat terkait itu semakin solid," imbuhnya.

Sementara itu, dalam amanatnya, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan berkomitmen untuk terus membantu Polri dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Melalui sinergitas yang harmonis antara TNI, Polri, Pemda, serta instansi terkaiit lainnya, dan didukung komponen masyarakat menjadi kewajiban bersama mengayomi masyarakat. Terutama masyarakat yang menggelar Takbiran dan Hari Raya Idul Fitri.

"Sehingga Takbiran yang digelar malam ini khususnya, dan perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan tertib," harap Pangdam.

Ada beberapa potensi kerawanan yang perlu mendapat antisipasi. Kata Pangdam, diantaranya konvoi menggunakan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat agar tidak mengarah pada terjadinya pelanggaran, kemacetan, dan kecelakaan.

"Potensi kerawanan lainnya adalah penggunaan petasan dan kembang api yang berpotensi dan dapat memicu kebakaran apabila tidak berhati-hati," tukas Pangdam.

Kondusifitas keamanan suatu daerah akan sangat berpengaruh pada derap langkah pembangunan di daerah. Semakin kondusif wilayah tersebut maka akan semakin besar peluang Pemerintah Daerah dalam melaksananakan pembangunan.

"Tidak perlu diragukan lagi bahwa ada korelasi yang signifikan antara kondusifitas suatu daerah dengan tingkat keberhasilan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan wilayah," pungkas Pangdam.( Humas dan Protokol Setda Jabar )