15 November 2022
TPID Kota Bogor Segera Lakukan Langkah Pengendalian Inflasi
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah secara virtual, Senin (14/11/2022).Rakor ini diikuti seluruh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tak terkecuali, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah.
"Angka inflasi Kota Bogor bulan November ada di angka 5,96 persen atau naik 0,02 persen dari bulan Oktober yang angkanya di 5,94 persen," ujar Syarifah.
Sekda mengatakan, dengan angka inflasi 5,96 persen menempatkan Kota Bogor diposisi inflasi tertinggi ketiga di tingkat Jawa Barat setelah Kota Tasikmalaya di angka 6,57 persen dan Kota Depok 6,24 persen.
Tak hanya itu, angka inflasi Kota Bogor pun tercatat lebih tinggi dibanding angka inflasi Provinsi Jawa Barat dan nasional."Angka inflasi di Jabar 5,93 persen dan inflasi nasional 5,71 persen, jadi masih tinggi angka inflasi Kota Bogor," sebutnya.
Kenaikan ini tentunya menjadi perhatian bersama Forkopimda, dinas terkait termasuk BPS Kota Bogor. Pasalnya, berbagai langkah-langkah kebijakan dan arahan pengendalian inflasi dari pemerintah pusat sudah dilakukan Kota Bogor. Mulai dari kerja sama dengan daerah lain, operasi pasar murah, sidak ke pasar sampai pemberian BTT berupa voucher BBM kepada ojek online dan sopir angkot imbas dari kenaikan BBM. "Penyumbang inflasi terbesar kan karena kenaikan BBM, kami sudah intervensi dengan bantuan voucher BBM dan masyarakat juga semakin banyak yang memilih naik Biskita yang tarifnya nol rupiah (gratis) sebagai alat transportasi," katanya.
Meski begitu, diakui Sekda, dua langkah ini nyatanya masih belum bisa mengendalikan inflasi di Kota Bogor. Mengingat, di perhitungan statistik BPS dua hal ini tidak memberikan pengaruh signifikan. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan BPS apa saja yang menjadi variabel penting saat menghitung inflasi."Jadi variabel yang paling menentukan akan sama dengan apa yang kita lakukan di dalam kebijakan pengendalian inflasi," katanya.
Ia menambahkan, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) pihaknya akan semakin intensif melakukan antisipasi dengan melakukan sidak ke pasar dan distributor untuk melihat apakah terjadi kenaikan yang jauh lebih dari harga eceran tertingginya atau tidak. Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat untuk mengecek harga di pasar dengan berpatokan pada Harga Eceran Tertinggi (HET)."Untuk pasokan di Kota Bogor tersedia, tidak ada barang langka. Kami berharap angka inflasi bisa turun tapi paling tidak kita bisa mempertahankan dan tidak terjadi kenaikan," katanya.(Prokompim).
- Berita Terkini
- HGN 2024, Pj Wali Kota Bogor Dorong Guru Adaptasi Hadapi Era Digital Memperingati HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-79 sekaligus Hari Gu
- Peringati Hari Guru Nasional 2024, Ini Pesan Mendikdasmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar upacara dalam rangka memperingati HUT Persatuan Gur
- KPU Provinsi Jawa Barat Gelar Konsolidasi Kesiapan Pilkada Serentak 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Konsolidasi K
- Zikir dan Doa Bersama Jelang Pilkada 2024, Ini Pesan Pj Wali Kota Bogor Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama unsur Forkopimda, para tokoh agama, tok
- Pasien Penderita Gagal Ginjal Kini Bisa Gunakan Layanan CAPD di RSUD Pasien penyakit ginjal di Kota Bogor kini bisa mendapatkan pelayanan Continuous