Beranda >

Berita > Cek Lokasi Bencana, Dedie Rachim Pastikan Logistik Terakomodir


26 Maret 2024

Cek Lokasi Bencana, Dedie Rachim Pastikan Logistik Terakomodir

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim meninjau sejumlah titik lokasi bencana yang terjadi sejak Minggu (24/3) malam lalu. Total hingga Senin (25/3/2024) siang, ada 18 titik bencana yang terjadi di Kota Bogor.

"Semalam kondisi hujan cukup deras dengan intensitas yang luar biasa dan durasi yang cukup lama. Artinya sekitar 1 sampai 2 jam lebih mengakibatkan titik bencana di Kota Bogor," kata Dedie, Senin siang.

Setidaknya ada tiga lokasi dari tiga kelurahan yang ditinjau Dedie didampingi aparat wilayah. Yakni bencana banjir di Kelurahan Cimahpar dan Tegal Gundil di Bogor Utara, serta bencana banjir yang menimpa empat rumah di Kelurahan Kedung Waringin, Tanah Sareal.

Di titik-titik itu, Dedie juga sempat memberikan sedikit bantuan sembako untuk warga yang terdampak melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor. Dedie juga ingin memastikan logistik aman dan terdistribusi dengan baik.

"Tentu SOP yang harus dipenuhi dari Pemerintah Kota Bogor baik BPBD maupun Dinsos bantuan berupa natura, makanan, pakaian, selimut, dan matras. Itu standarnya atau kita kasih terpal untuk yang longsor. Itu sudah terpenuhi," tegasnya.

Sebagai tambahan, belasan titik bencana itu terjadi di berbagai jenis. Ada banjir, banjir lintasan, tanah longsor, hingga pohon tumbang. Dengan total korban jiwa sebanyak dua orang.

“Semalam saya juga sempat mengikuti evakuasi di Lebak Kantin. Kita sudah lakukan beberapa mitigasi dan pemetaan apakah lokasi itu masih layak dihuni atau tidak. Tapi ada beberapa titik yang sudah kita tetapkan zona hitam, karena masih ada potensi terjadinya bencana susulan," tuturnya.

Hasil peninjauan Dedie ke beberapa wilayah lokasi bencana juga terkuak permasalahan yang mendominasi terjadi akibat penyumbatan di saluran air oleh sampah, terutama pada permasalahan bencana banjir.

"Jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor agar tidak lagi membuang sampah ke sungai. Sehingga potensi bencana bisa kita kurangi. Kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah harus lebih bijak lagi," jelasnya. (Prokompim)