Pemerintah Daerah Kota Bogor

Walikota Bogor Bima Arya memberikan dukungannya secara langsung kepada atlet Indonesia asal Kota Bogor yang berlaga di Asian Games, Rabu (29/8/2018). Bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), atlet Kurash asal kota hujan Khasani Najmu Shifa (17), mampu memberikan penampilan terbaiknya dengan menyabet medali perunggu.

Dalam pertandingan yang turut disaksikan oleh Ketua KONI Kota Bogor Benninu Argoebie, Ketua Kontingen Porda Kota Bogor Yane Ardian serta Wakil Walikota Bogor terpilih periode 2019-2024 Dedie Rachim itu, terlihat perjuangan maksimal Shifa yang mampu mengalahkan setiap lawannya mulai dari babak penyisihan hingga masuk semifinal.

Sama seperti supporter Indonesia lainnya, Bima Arya juga tampak larut dalam teriakan yel-yel penyemangat dalam pertandingan cabang olahraga beladiri Kurash di Jakarta Convention Center (JCC).

Dalam babak 32 besar, Shifa mampu unggul jauh dari lawannya asal Thailand, Narkkarach Prapathip, dengan skor 3-0. Memasuki babak 16 besar, Shifa nyaris saja dikalahkan oleh atlet asal Iran Naderibeni Zahra. Namun, ia mampu mencuri poin di detik-detik akhir pertandingan.

Di babak 8 besar, Shifa mampu menunjukan keterampilan bela dirinya dengan mengandaskan wakil India, Tokas Megha. Ia pun lolos ke babak semifinal yang telah ditunggu oleh atlet Uzbekistan, Shermetova Dildor. Namun, sayangnya keberuntungan belum berpihak kepada Shifa. Ia terhenti lajunya ke final dan harus puas menyabet medali perunggu.

Kurash adalah jenis olahraga beladiri yang memiliki gerakan dasar saling membanting dengan mengaitkan baju khusus. Olahraga Kurash berasal negara Uzbekistan. Gerakan dasar olahraga ini menyerupai Gulat dan Judo, hanya saja dalam Kurash kondisi bantingan berada dalam posisi berdiri pada kaitan atas, tidak diperkenankan menggunakan kaitan pada kaki.

Walikota Bima Arya dan rombongan yang menyaksikan di tribun penonton langsung menghampiri Shifa untuk mengucapkan selamat sekaligus memberikan motivasi karena apa yang dilakukan sudah lebih dari cukup. “Kurash ini cabang olahraga baru, namun Shifa mampu bersaing dengan negara lain. Usianya masih cukup muda, 17 tahun, masih banyak waktu untuk memberikan yang terbaik lagi,” ungkap Bima.

Bagi Bima, setelah kemenangan yang diraih Shifa ini mampu menjadikan olahraga Kurash ini semakin dikenal masyarakat dan menjadi salah satu beladiri yang difavoritkan oleh kontingen Kota Bogor diberbagai ajang.

“Dengan medali persembahan Shifa ini, tentu bisa meningkatkan popularitas cabang Kurash di Kota Bogor. Karena Bogor ini punya potensi cabor beladiri. Taekwondo bagus, tinju bagus, judo bagus, kempo bagus, pencak silat juga bagus. Andalan kita di Porda pasti dari beladiri. Kita punya padepokan, tempat latihan wushu, sasana tinju dan lain sebagainya,” jelasnya.

Seperti diinformasikan sebelumnya, ada 10 atlet binaan KONI Kota Bogor yang berlaga di ajang Asian Games 2018. Selain Shifa, ada juga Idan Fauzan Richsan (Atletik), Yuda Firmansyah (Kano/Kayak Sprint), Defia Rosmaniar (Taekwondo), Maulana Haidir (Taekwondo), Horas Manurung (Judo), Siti Latifah (Kurash), Szalsza Maulida (Kurash), Fujiyanti Widia (Panjat Tebing), Muhamad Purkon (Angkat Besi).

Dari data tersebut, atlet yang sudah mempersembahkan medali adalah Defia (emas taekwondo), Shifa (perunggu Kurash) dan Yuda Firmansyah (perunggu Kano beregu).

“Kalau emas ada bonus dari APBD semacam kadeudeuh. Tapi selain itu ada juga apartemen, seperti yang diraih Defia. Sama semuanya kalau ada yang dapat emas. Karena kita ingin atlet Kota Bogor juga punya kepastian dalam hal domisili, tempat tinggal, sehingga nyaman berlatih di Bogor. Pekerjaan juga bisa memilih di Bogor. Mau di BUMD atau di perusahaan lainnya, dijamin,” tandasnya.

Perjuangan Shifa juga tak hanya diapresiasi oleh Walikota saja, tapi juga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Dalam akun Instagramnya @nahrawi_imam, dirinya mengunggah foto Shifa ucapan selamat dengan keterangan foto, “Luar biasa hebat Khasani Najmu Shifa. Bisa mempersembahkan medali Perunggu untuk Indonesia. Kurash memang tergolong baru di Indonesia tapi ia mampu memberi pembuktian berkat kerja keras.” (pri/adt)