Pemerintah Daerah Kota Bogor

Walikota Bogor Bima Arya menjelaskan dirinya belum mendapat pemberitahuan secara resmi dari Sekretariat Negara soal wacana kepindahan Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor, Rabu (12/2).

”Saya dengar memang ada keinginan dari beliau untuk lebih banyak beraktifitas di Istana Bogor. Tapi soal pindah kantor atau tidak kita belum terima pemberitahuan atau keputusan,” kata Bima.

Menurut Bima, jika benar Presiden Jokowi akan berkantor di Istana Bogor maka hal tersebut akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Bogor.

”Ini juga sinkron dengan rencana kita untuk menata daerah sekitar Istana dan Kebun Raya Bogor. Saat ini kita sudah menata lalu lintas dan memperbaiki jalur pejalan kaki di sekitar Istana Bogor,” kata Bima Arya.

Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor siap berkoordinasi dengan Sekretariat Negara untuk menjamin keamanan dan kenyamanan Presiden Jokowi selama beraktifitas di Istana Bogor.

Disamping itu, soal rencana penataan kawasan seputar Istana Bogor termasuk wacana dimundurkannya pagar istana karena akan diperluasnya area pedestrian, hingga saat ini masih terus dikaji Pemkot Bogor.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Suharto membenarkan adanya wacana tersebut.

”Walikota sudah bertemu dengan Presiden kemarin untuk membahas berbagai hal terutama soal penanganan banjir dan termasuk soal penataan kawasan seputar Istana Bogor,” ujarnya. Meski demikian, sambungnya, mengenai rencana penataan kawasan seputar Istana Bogor itu yang terpenting adalah mematangkan terlebih dulu konsepnya.

”Kalau soal anggarannya, itu nomor dua. Karena bila memang konsepnya sudah matang dan siap direalisasikan, anggarannya bisa bersumber dari mana saja dan tidak mesti dari APBD Kota Bogor,” tutur Suharto.(Tim Humas)