29 November 2019
Bima Arya Paparkan Program Selamatkan Anak Muda dari Bahaya Rokok
Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi keynote speaker acara Workshop Peran Forum Anak Sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor) yang mengangkat tema 'Bahaya Rokok dan Pentingnya Kesehatan Reproduksi Bagi Anak' di IPB International Convention Centre, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jumat (29/11/2019).
Acara tersebut diikuti para peserta yang berasal dari 17 wilayah seluruh Indonesia. Berbagai program Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam upaya menyelamatkan anak muda dari bahaya rokok dijelaskan Bima Arya.
"Kepala daerah harus peduli dan mempersiapkan bonus demografi yang dimiliki, karena jika saat itu datang sementara anak-anaknya banyak yang stunting, pakai narkoba, jiwa dan raganya tidak sehat jiwa maka kita tidak bisa berlari. Bisa menjadi manfaat jika disiapkan dan bisa jadi masalah jika tidak digarap serius. Jika kita fokus pada hal ini, maka Indonesia bisa jadi negara maju pada 2045," kata Bima Arya.
Bonus demografi yang ada akan menjadi masalah jika terdampak hal-hal negatif, diantaranya kecanduan narkoba, rokok, seks bebas dan lain sebagainya yang pada akhirnya berdampak juga bagi Indonesia.
Kepada semua yang hadir Bima membeberkan hasil survei masalah kesehatan para remaja (SMP-SMA) yang dilakukan Global School Health Survey (GSHS) tahun 2015. Hasilnya, sebanyak 11,2 persen menghisap rokok, 4,4 persen pernah menggunakan alkohol, 1,7 persen pernah menggunakan narkoba, 6,9 persen melakukan seks bebas, 28,9 persen masalah gizi, 32 persen kurang aktivitas fisik, 44,6 persen kurang sarapan, 20,6 persen pernah di bully dan 5,2 persen ingin bunuh diri.
"Kita paling galak kalau soal rokok. Strategi kita adalah mencegah agar tidak merokok di usia dini. Jika selamat di usia dini Insya Allah akan selamat, begitu juga sebaliknya," katanya
Menurutnya, sebagian besar anak mulai merokok karena pengaruh temannya. Peran Forum Anak sebagai generasi Pelopor dan Pelapor sangat penting untuk mengajak agar tidak merokok.
"Jadilah inspirator, role model, ikon anak muda, jadi duta di wilayah masing, tidak cukup sekedar memberitahu jangan merokok, tapi harus jadi trendsetter. Ikhtiar kita buat para perokok tidak nyaman di Kota Bogor. Tidak masalah di bully, ini ikhtiar kita. Saya berharap forum anak menjadi agen perubahan," tegas Bima.
Dengan jabatan dan kewenangan yang dimiliki, Bima mengaku memanfaatkannya untuk menjadi trendsetter melalui kegiatan positif berupa pola hidup sehat yang akan memberikan dampak positif, khususnya bagi kesehatan.
Bima memaparkan, berdasarkan hasil survei terbaru Pusat Penelitian Kesehatan UI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor terkait perilaku merokok yang melibatkan 1.000 siswa kelas 8-12 dari 30 sekolah di Kota Bogor, diantaranya di dapat anak mulai merokok di usia 12,8 tahun, 21 persen mengaku merokok dan 18 persen menghisap rokok elektrik. 69 persen anak terpapar rokok di mall, sisanya 46 persen di tempat kerja, 57 persen di lingkungan sekolah dan 77 persen di restoran.
Selain itu sebanyak 70 persen anak di Kota Bogor mengetahui Perda KTR dan sanksinya. Menurut Wali Kota, kampanye yang massif harus diimbangi aspek preventif dan preemtif.
Data lain menunjukkan sebanyak 96 persen sadar perokok pasif membahayakan, 97 persen merokok membahayakan kesehatan, 93 persen mendukung KTR di tempat umum tertutup dan 81 persen mendukung KTR di tempat umum terbuka, 17 persen membeli rokok di warung dan 2 persen di minimarket.
Untuk itu, diperlukan pengawasan terhadap warung-warung penjual rokok. Kementerian Sosial menginformasikan angka kecanduan rokok di keluarga berkorelasi positif dengan tingkat kemiskinan.
"Target dan perjuangan kita adalah rokok harus mahal, tidak boleh di ecer, tidak boleh di display dan rokok tidak boleh dijual untuk anak-anak. Kebijakan kita komprehensif, kita potong semua ruang-ruang untuk industri rokok. Tidak sekedar larangan, kita bangun suasana di Kota Bogor bagi anak muda maupun warga untuk melakukan kegiatan positif dan komitmen hidup sehat, salah satunya Germas. Kita juga bangun kolaborasi dan kekuatan, di Kota Bogor kita juga bentuk Bogor Free Smoke Generation," kata Bima. (Humpro:rabas/indra/magang-SZ)
- Berita Terkini
- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menekankan bahwa dalam seni bela diri Tarung Derajat terdapat semangat nilai juang yang diukir oleh sang guru tentang
- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan penanganan dugaan keracunan makanan dari salah satu dapur Satuan Pelayanan
- Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor siap bersinergi dengan wilayah tetangga dalam pemberantasan aksi
- Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mendatangi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani, Sukadamai, Tanah Sareal, Jumat (9
- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bersama 98 wali kota dari seluruh Indonesia, melakukan penanaman pohon di Taman Suroboyo, dalam rangkaian Musyawarah