Beranda >

Berita > Permintaan Produk Organik Terus Meningkat


11 September 2015

Permintaan Produk Organik Terus Meningkat

Sepanjang Tahun 2015 Kementrian Pertanian mengembangkan 1.000 desa organik, termasuk yang ada di wilayah Kota Bogor.  Program ini merupakan perwujudan Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Dari 25 hektar lahan di Mulyaharja, 6 hektar diantaranya kami tanami produk organik, khususnya padi organik,” kata  Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Azrin Syamsudin seusai membuka Bogor Organic Fair di GOR Pajajaran, Jumat (11/9). “Hasil  penanaman padi organik itu, sudah dikonsumsi,” lanjutnya. Selain di Mulyaharja program 1000 Desa Organik di Kota Bogor juga dikembangkan di Balungbang Jaya, Situ Gede dan Marga Jaya.  

Menurut Sekretaris Ditjen Hortikultura, Kementrian Pertanian, Yasin Taufik, program tersebut dikembangkan sebagai respon terhadap peningkatan permintaan pasar terhadap produk-produk pertanian organik.  Pangsa pasar produk pertanian organik di dunia, rata-rata mencapai 30 persen. Pada tahun 2002 cash flow produk organik mencapai US$ 20 milyar US dan meningkat menjadi US$ 63 milyar pada tahun 2012. “Sedangkan di Indonesia walaupun belum terukur, tapi pertumbuhan segmen produk organik menunjukan trend meningkat antara  10 sampai 15 persen,” papar  Yasin Taufik.

Sayangnya menurut Yasin, peningkatan permintaan produk organik, telah dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Mereka menyebar “beras organik bodong”. Itulah sebabnya menjadi penting terus dilakukan edukasi tentang peroduk organik seperti halnya Bogor Organic Fair. “Dengan meningkatnya pendidikan, kesadaran dan kesejahteraan masyarakat, hal itu dapat ditanggulangi,” pungkas Yasin (Denis/Sekar/rahmat) editor Mor