Beranda >

Berita > Naik, Anggaran Penanggulangan Kemiskinan 2016


22 Januari 2016

Naik, Anggaran Penanggulangan Kemiskinan 2016

Pemerintah Kota Bogor, Rabu (20/1), menggelar rapat evaluasi penanggulangan kemiskinan di Balaikota Bogor. Rapat dipimpin langsung Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman yang didampingi Sekretaris Tim Penanggulangan Kemiskinan, Suharto dan  Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bogor, Toto. M. Ulum.

Usmar mengingatkan, penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu dari 6 prioritas yang telah  ditentukan di dalam RPJMD 2015-2019. “Maka menjadi kewajiban kita untuk bisa mencapai target-target  yang telah ditentukan itu,” katanya sambil berharap rapat evaluasi ini bisa menjadi peluang untuk meningkatkan koordinasi dan singkronisasi serta sinergitas semua kegiatan penanggulangan kemiskinan. “Masih banyak suara yang mengatakan, kemiskinan di Kota Bogor masih berjalan di tempat, padahal besaran rupiah yang kita anggarkan untuk penanggulangan kemiskinan 2015 sudah terealisasi,” lanjutnya.

Menurut Suharto, sampai dengan tahun 2015 penangangan kemiskinan sebetulnya sudah  mencapai 107% dari target RPJMD dengan menyerap anggaran sebesar Rp 197 milyar yang tersebar pada beberapa SKPD. Namun demikian Suharto mengakui perlunya dilakukan pembuktian tentang pencapaian terebut.

kemiskinan2

Oleh karena itu, pada tahun 2015 pihaknya  bekerjasama dengan BPS melakukan pendataan secara langsung untuk mengetahui angka kemiskinan yang pasti di Kota Bogor. “Dalam waktu dekat mungkin kita sudah dapat mengetahui angka kemiskinan karena saat ini sudah dalam tahap finalisasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Suharto menyampaikan, untuk tahun 2016 anggaran penanggulangan kemiskinan meningkat menjadi Rp 240 miliar. “Dengan anggaran yang meningkat tentunya kita harus mencoba untuk mencermati bagaimana target bisa tercapai dan bagaimana angka kemiskinan bisa menurun,” lanjutnya.

Peningkatan anggaran di tahun 2016 diperlukan untuk melakukan  intervensi pada  8 urusan seperti urusan ketahan pangan,  urusan pemberdayaan masyarakat, urusan perumahan rakyat, urusan pendidikan dan kesehatan. Orang miskin yang akan diintervensi kurang  lebih mencapai 49.522 jiwa. (Met/Alfin) Mor