Beranda >

Berita > Alat Ukur Kinerja Pengadaan Barang/Jasa Dirumuskan


01 Juni 2016

Alat Ukur Kinerja Pengadaan Barang/Jasa Dirumuskan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerja sama dengan Adminitrasi Pengendalian Pembangunan (Dalbang) Sekretariat Daerah Kota Bogor menggelar Workshop Pilot Project Pengukuran Kinerja Pengadaan Barang/Jasa di Pemerintahan Kota Bogor Rabu (1/6/2016) di Balaikota.

LKPP sebagai pembuat regulasi pengadaan barang/jasa sedang melakukan evaluasi terhadap proses pengadaan barang/jasa di seluruh kementerian dan Pemerintah Daerah (Pemda). Untuk itu Pemerintah Kota Bogor ditunjuk melaksanakan pilot project evaluasi kinerja pengadaan.

Menurut Kepala Seksi Monotoring dan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pengadaan LKPP Himawan Giri Dahlan,  untuk melakukan evaluasi tersebut dibutuhkan suatu alat pengukuran kinerja. “Sebelum alat ukur ini  diaplikasikan, terlebih dahulu perlu didiskusikan agar pelaku pengadaan barang/jasa di Pemkot Bogor dapat memberi masukan atau mengkritisi alat kinerja ini,” katanya. Alat dimaksud antara lain indikator kinerja yang bisa mengukur kinerja para pihak dalam pengadaan barang/jasa.

barangjasa d

Alat kinerja ini berguna sebagai alat kontrol pimpinan dalam mengukur kinerja pengadaan barang/jasa yang selama ini belum ada alat ukur komprehensifnya. Nilai tambah yang didapat dari alat ini, pimpinan dari setiap OPD dapat menilai secara internal kinerja pihak pengadaan barang/jasa. “Kedepan alat pengukuran kinerja ini  menjadi sebuah sistem informasi atau aplikasi agar dalam pengadaan barang/jasa berjalan baik,” jelas Himawan.

Pelaksanaan Pilot Project ini diapresiasi Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Syarip Hidayat. Menurutnya, kinerja pengadaan barang/jasa sangat berkaitan dengan serapan anggaran. Anggaran sering kali tidak terserap akibat tidak terlaksananya pengadaan barang/jasa setelah gagal lelang. “Selama ini kegagalan itu tidak pernah diketahui apakah akibat telat atau karena ketidakmampuan ULP atau ketidakpedulian pimpinan,” jelas Ade

Ade berharap Bagian Dalbang melaksanakan pilot project ini. Sedangkan 50 peserta yang hadir bisa menjadi tim learning kota yang bisa memberi pemahaman kepada semua pihak yang menangani pengadaan barang dan jasa. Alat yang diujicobakan bisa dimanfaatkan sebagai evaluasi kinerja pengadaan barang/jasa. (fla/poto lani-Mor)