Beranda >

Berita > Yuddy : Maksimalkan Teknologi dan Tingkatkan Inovasi


11 Juni 2016

Yuddy : Maksimalkan Teknologi dan Tingkatkan Inovasi

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Mempan-RB) melakukan Safari Ramadhan Jumat (10/6/2016) ke Pemerintahan Kota (Pemkot) Bogor. Dalam kunjungan tersebut Yuddy mendatangi Kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM) Kota Bogor.

Yuddy yang ditemani Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra dan Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ariseto mengecek absensi pegawai di Pemkot Bogor. Dalam pengecekan tersebut Yudi mendapati ada dua pencatatan absen yakni secara manual sekaligus finger print.

Menurut Yudi, sudah saatnya memaksimalkan penggunaan teknologi sehingga ia menyarankan cukup dengan melakukan finger print saja. Absen finger print harus sudah dilakukan diseluruh OPD hingga tingkat kelurahan. “Kalau sudah semuanya memakai finger print bisa memakai sistem yang terhubung (aplikasi) sehingga bisa mengecek kehadiran setiap waktu,” ujar Yuddy.

Tak hanya soal absensi, Yuddy juga menanyakan jumlah pegawai yang ada di Kota Bogor termasuk jumlah guru. Yuddy menuturkan, jumlah guru di seluruh Indonesia berdasarkan data dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan kelebihan 1 juta. Sehingga jika di Kota Bogor kekurangan guru SD, agama dan penjaskes sebanyak 674 guru harus dilihat apakah distribusinya merata apa tidak. “PR untuk BKPP yaitu membuat peta distribusi jabatan fungsional di setiap kelurahan. Kalau memang mengalami kekurangan baru ajakan,” ujarnya.

Dalam kunjungannya ke BPPT-PM, Yuddy kembali memberi saran untuk terus meningkatkan inovasi dan perbaikan percepatan pelayanan perijinan. Dari 62 pelayanan perijinan yang dilakukan BPPT-PM dilakukan evaluasi perijinan mana saja yang bisa di sederhanakan dan waktu pelayanan dipersingkat. Misalnya membuat IMB yang tadinya 14 hari kerja menjadi 10 hari kerja dan pelayanan lainnya dari tiga hari menjadi satu hari. “Harus ada upgrade agar masyarakat dapat merasakan perubahan dari Waktu ke waktu,” tegas Yuddy (fla/adit)