13 November 2014
Pemkot Bogor Akan Menambah Armada Transpakuan Hingga 200 Unit.

Hal tersebut diungkapkan Walikota Bogor, Bima Arya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) angkutan bus Transpakuan yang dikelola Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT), Rabu (12/11). Dalam sidak tersebut ditemui beberapa kekurangan yang harus segera dibenahi, terutama masalah pelayanan kepada para penumpang. Kelayakannya masih di bawah rata-rata. Masyarakat Kota Bogor berhak mendapatkan pelayanan lebih nyaman atas transportasi milik Pemkot Bogor tersebut. “Ke depan kita akan benahi seluruh fasilitas yang dibutuhkan PDJT. Sebab, dilihat dari fasilitas Air Conditioner (AC), bangku penumpang juga sudah tidak layak. Selain itu ke depan kita akan usahakan penambahan unit bus Transpakuan sebanyak 150 hingga 200 unit. Jumlah angkutan kota yang berjumlah 3.421 unit dikurangi dengan cara dikonversi ke bus Transpakuan, dan melayani 7 koridor,” jelas Bima.
Bima menjelaskan pengembangan transportasi massal tersebut merupakan solusi dari kemacetan di Kota Bogor. Meski begitu, lanjut dia, rute Transpakuan tidak akan bersinggungan dengan trayek angkutan kota ataupun bus lainnya. "Kami akan me-rerouting (menata ulang rute) angkutan kota untuk melayani daerah pinggiran kota, sedangkan untuk jalur-jalur utama akan dilayani oleh transportasi massal (Trans Pakuan)."
Dengan ditambahnya jumlah unit bus dan rute (koridor), Bima berharap bus Trans Pakuan bisa melayani masyarakat Bogor maupun wisatawan.
"Nantinya pelayanan ini harus dilaksanakan secara profesional. Kami ingin ketika masyarakat menggunakan transportasi massal mereka nyaman, aman, dan murah. Bus Transpakuan nanti akan menjadi transportasi utama untuk melayani masyarakat maupun wisatawan,” terang Bima.
Sehingga, diharapkan Bima, ketika orang dari luar Bogor datang ke Kota Bogor, mereka mau memarkirkan kendaraannya dan menggunakan bus Transpakuan untuk menghindari kemacetan.
Bima Arya didampingi Wakil Walikota Usmar Hariman, Kepala DLLAJ Achsin Prasetyo, dan Direktur Utama PDJT, Jonathan Nugraha mengawali sidak dengan menaiki bus Transpakuan dari halte pajajaran di seberang kompleks VIP hingga ke pool transpakuan di bubulak. Sepanjang perjalanan Bima banyak bertanya kepada para penumpang mengenai keluhan tentang pelayanan transpakuan.
Sementara itu, Direktur Utama PDJT, Jonathan Nugraha mengungkapkan, dari sidak yang dilakukan walikota dan wakil walikota ini, tentu sangat berguna bagi PDJT. Karena bertujuan untuk membangun transportasi yang nyaman, aman dan bisa melayani masyarakat agar lebih baik lagi. “Saya pikir keinginan Walikota Bogor dengan melakukan sidak dan langsung menaiki transportasi publik bersama masyarakat lainnya sangat bagus. Ini suatu langkah positif agar dapat melihat secara langsung kondisi pengelolaan PDJT,” papar Jonathan.
Jonathan juga berharap adanya keberpihakan dari regulasi yang ada. Terutama dalam penerapan kebijakan mengenai adanya dedicated line dan bus line di titik tertentu dan waktu-waktu tertentu. “Sehingga, keberadaan moda transportasi massal milik pemerintah tersebut menjadi solusi atas kondisi kemacetan di Kota Bogor,” kata Jonathan. (sisco sirait)
- Berita Terkini
- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim telah menerima hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Kota Bogor dari pemeriksaan sisa makanan ke
- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Eddy Soeparno menyampaikan bahwa Kota Bogor siap membentuk Koperasi Merah Puti
- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Bogor membahas langkah pencegahan agar peristiwa kejadian luar bias
- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menekankan bahwa dalam seni bela diri Tarung Derajat terdapat semangat nilai juang yang diukir oleh sang guru tentang
- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan penanganan dugaan keracunan makanan dari salah satu dapur Satuan Pelayanan