Beranda >

Berita > Tata kawasan seputar Stasiun Bogor dan Jembatan Merah


16 Januari 2015

Tata kawasan seputar Stasiun Bogor dan Jembatan Merah

Terkait Pembahasan Penataan Lalu lintas Kawasan Jembatan Merah  dan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) seputar Stasiun Bogor  jalan Kapten Muslihat dan sekitarnya  di Ruang Rapat Balakota Rabu lalu (14/1).

Kawasan Jembatan Merah dan Kapten Muslihat  merupakan perpaduan dan pergerakan dari pusat perdagangan,pasar,Stasiun commuter Jagotabek,terminal ,perkantoran, Sekolah dan pertemuan berbagai trayek umum serta Koridor Utama lalu lintas ke dan dari arah Bogor Barat.

Kegiatan tersebut, diprakarsai Dinas lalu Lintas dan angkutan jalan (DLLAJ) Kota bogor,dengan dihadiri Walikota Bogor,Bima Arya didampingi Wakil walikota Usmar Hariman,perwakilan Muspida dan PT.Kereta Api Indonesia (KAI), Organda,Komunitas pejalan Kaki serta Jajaran Pemerintah Kota Bogor.

Pada pertemuan tersebut,Bima Arya menyampaikan penataan lalu lintas lingkungan sekitar Stasiun dan pedestrian pejalan kaki akibat Keluar-masuk dari Stasiun KAI Bogor sekitar 35.000 orang sampai 50.000 0rang perhari agar tertata rapih dan bukan itu saja tetapi dari pedagang kaki lima,tukang ojek,serta trayek angkot tersusun dan arah urainya.

 Lintasan jalan trayek angkutan jalan Mayor Oking di depan pintu masuk-keluar Stasiun agar tidak  bertumpuk, pada satu lintasan seperti trayek 02,03,12,10 serta trayek 07  untuk ditata serapih mungkin, dengan kenyamanan pejalan kaki sebagai pengguna pedesterian.

Sedangkan untuk  Penyebrangan Jalan Orang (PJO) agar diperdayakan jembatan penggunaannya sebagai sarana arus lalu lintas pejalan kaki untuk kelancaran lalu lintas jalan yang berbeda arah tujuan masyarakat masing-masing .

Pada kesempatan Lain, diutarakan Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Syarip Hidayat,untuk kelancaran bersama,”Perlu kebersamaan semua pihak dalam penegakkan disiplin dan pelanggaran yang dilakukan masyarakat Ujarnya

Mulai dari pengguna personil masing-masing jajaran dilingkungan pemerintahan dan Aparat Kepolisian serta TNI,Organda serta Komunitas masyarakat pejalan kaki.” agar pada saat Louching Lintas arus angkutan depan Pintu masuk-keluar Stasiun dan Jembatan Penyebrangan Orang ( JPO) bisa berjalan lancar tanpa hambatan dari semua pihak,” jelasnya.

Louching Jambatan Penyebrangan Orang(JPO) dan Arus arah trayek akan digelar pada tanggal 20 Januari mendatang tungkas Ade.(Lani)