Pemerintah Daerah Kota Bogor

Kawasan Tanpa Kendaraan Bermotor (KTKB) di Jalan Jenderal Sudirman Bogor akan menjadi lokasi puncak peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-534 tahun ini. Selain itu berbagai pertunjukan dan aksi-aksi memeriahkan HJB juga akan digelar selama satu minggu penuh mulai 29 Mei hingga 5 Juni 2016. Hal tersebut disampaikan dalam rapat bersama di Ruang Rapat III Balaikota Bogor, Rabu (18/5/2016).

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, kesuksesan peringatan HJB ini akan terlihat dari lima hal. Yakni, kemeriahan yang dilakukan dengan pemasangan atribut seperti spanduk dan lainnya yang sesuai dengan aturan. Kedua, partisipasi masyarakat yang harus diarahkan dengan baik dan rapi. “Karena hanya ada dua kemungkinan, antara tidak ada yang datang atau malah membeludak,” jelas Bima.

Hal terpenting ketiga, lanjut Bima, yakni makna  ‘Bogor Sahate’ yang menjadi tema HJB harus mampu tersampaikan melalui logo yang penuh filosofi. Gelaran HJB juga jangan sampai melupakan masalah ketertiban terutama saat helaran yang tentunya harus teratur. “Semua yang ditampilkan harus menunjukkan wajah Kota Bogor yang indah. Tidak ada mistis atau pornografi. Dan yang terakhir sosialisasi HJB harus terus digencarkan melalui media sosial,” papar Bima.

Sementara itu, Kepada Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Kota Bogor Shahlan Rasyidi menjelaskan, alur helaran dimulai dari GOR Pajajaran menuju Lapangan Sempur pukul 06.00 WIB. Rangkaian helaran dimulai dari iring-iringan kuda dari pejabat seperti Walikota, Wakil Walikota, Ketua DPRD Kota Bogor dan lainnya. Dibelakangnya diikuti dengan kereta kencana yang diisi para pejabat muspida beserta istri. Aksi dari beragam komunitas, sanggar tari, mobil hias, dan jampan dari setiap kecamatan juga akan mengisi pawai ini. Tidak ketinggalan, ada pula kegiatan meluk Kebun Raya Bogor yang diikuti 3000 orang. “Helaran ini sebagai upaya melestraikan seni di Kota Bogor,” pungkas Shahlan. (fla/lpoto  lani) dkw