20 November 2014
Diskusi Rencana penataan Kawasan Pusaka Kota Bogor
Guna mendiskusikan mengenai rencana penataan Kawasan Pusaka Kota Bogor hari ini (20/11) Pemerintah Kota Bogor mengadakan Focus Group Discussion. Melihat kondisi Kota Bogor yang memiliki aset pusaka yang belum ditata, dilestarikan, dan dijadikan identitas kota sesuai dengan undang-undang yang mengamanatkan untuk melestarikan serta melindungi cagar budaya, maka perlu penanganan yang sistemik dan menyeluruh dari skala kota sampai dengan kawasan berupa penyusunan Rencana Penataan Kawasan Puska Kota.Kamis (20/11)
diskusi tersebut dihadiri walikota Bogor,Bima Arya yang didampingi perwakilan Bappeda, wasbangkim, DLLAJ, BPPT, dan stakeholder.
Pada FGD ini konsultan dari Cilaki 45, memberikan pemaparan mengenai gambaran umum mengenai kawasan pusaka Kota Bogor, arahan pelestarian Kota Pusaka (makro), Rencana Umum Penataan Kawasan (meso), RTBL Kawasan Pusaka Prioritas (mikro), dan draft Ranperwal.
Permasalahan umum yang terjadi di Kota Bogor adalah daya tarik pembangunan yang tinggi di Kawasan Pusaka Kota Bogor yang tidak sesuai dengan daya dukungnya sehingga mengakibatkan perubahan karakter kawasan dan mengancam kelestarian aset-aset pusaka.
Seiring dengan munculnya permasalahan tersebut, maka diusung visi yaitu mewujudkan kawasan pusaka Kota Bogor yang berkelanjutan serta mendukung pengembangan kegiatan pariwisata, perdagangan, jasa, penelitian, dan pendidikan. Dan misi melestarikan karakter asli Kawasan Pusaka Kota Bogor dan aset-aset pusaka kotanya dan menjadikan kawasan bersejarah dapat menjadi preseden yang baik untuk pembangunan lingkungan perkotaan di Kota Bogor.
Adapun strategi untuk mewujudkan visi misi tersebut adalah dengan mengurangi tekanna pembangunan Kawasan Pusaka Kota Bogor, melakukan perencanaan transportasi yang dapat mengurangi beban lalu lintas di Kawasan Pusaka Kota Bogor, dan mengembangkan skema pelestarian kawsan pusaka dan aset-aset pusakanya.
Guna mengembalikan dan memperkuat struktur Kawasan Pusaka Kota Bogor, maka disampaikan pula konsep penataan kawasan dalam skala Meso, yaitu Istana dan Kebun Raya menjadi pusat Kawasan Pusaka Kota Bogor; fungsi-fungsi umum berada di sepanjang jalan utama yang mengarah dan melalui sekitar istana; perumahan tersebar di utara, barat, timur, dan selatan istana, pemukiman di selatan diperuntukkan bagi masyarakat Cina, Timur Tengah dan pribumi; dan fungsi penelitian dan kesehatan yang khusus terdapat di bagian barat dan barat laut istana.
Usai pemaparan dari konsultan Cilaki 45, Walikota Bogor, Bima Arya yang turut mengikuti diskusi tersebut menyampaikan bahwa Kota Bogor telah di desain dengan sangat terkonsep dan berkarakter jelas, namun desain tersebut harus disesuaikan dengan masa dan zamannya.
Karena konsep yang dahulu diterapkan belum tentu sesuai dengan kondisi Kota Bogor saat ini. sehingga diperlukan kajian dan diskusi lebih mendalam mengenai RTBL ini bagaimana bentuk implementasinya.
“Intinya, saya melihat Bogor ini ada 3 spirit untuk landasan untuk bergerak ke depan yaitu, preserving the past, future, dan serve the people. Dalam pelestarian pun kita tidak boleh bersifat kaku d an statis karena kita bukanlah museum, dan tetap memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat. sehingga desain yang diterapkan harus sesuai dengan aspek tersebut,” jelasnya Bima (Agus,Ismet,Sinthia,PKL)
- Berita Terkini
- Hari pertama bertugas, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari mengawali aktivitasnya berkeliling kantor perangkat daerah yang berada di bawah Se
- Ketua tim pembentukan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Syarifah Sofiah membuka seleksi Paskibraka Tahun 2024 tingkat Kota Bogor di Paseban Sri Bad
- Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari menerima simbolis kunci rumah dinas dan beberapa kunci mobil dinas dari Wali Kota Bogor periode 2014-2024
- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin resmi melantik Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari di Gedung Sate Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Sa
- Usai Final Speech di Lapangan Sempur, Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina menyempatkan diri meninjau pro