Beranda >

Berita > Disdik Kota Bogor Anggarkan Rp. 2 Miliar Untuk Perangkat Teknologi


23 November 2017

Disdik Kota Bogor Anggarkan Rp. 2 Miliar Untuk Perangkat Teknologi

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor sudah mempersiapkan anggaran Rp. 2 miliar untuk menyediakan perangkat komputer di tingkat SD dan SMP Se-Kota Bogor. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Bogor sekaligus Bogor sebagai kota pertama di Asia Pasifik yang menjadi percontohan dalam memanfaatkan teknologi.

“Anggaran Rp. 2 miliar tersebut diluar anggaran BOS yang diperuntukan untuk komputer dan jaringan internet wifi ditingkat SD dan SMP,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin seusai Peluncuran Hasil Penilaian Kesiapan Teknologi Pendidikan Nasional di ruang Paseban Sri Baduga, Balaikota Bogor, Kamis (23/11/2017).

Tidak hanya menganggarkan perangkat komputer, lanjut Fahrudin, untuk meningkatkan kompetensi guru di berbagai bidang tak terkecuali bidang teknologi, pihaknya sudah menganggarkan dana lebih dari Rp. 2 Miliar untuk pelatihan guru TK, SD dan SMP.

Berdasarkan hasil survei dan riset dari HP (Hawlett-Packard) bekerja sama dengan Universitas Paramadina dalam program HP NETR (National Education Technology Readiness Assessment), terlihat pemetaan yang jelas apa saja yang harus didahulukan disdik yakni pendidikan kompetensi bagi guru. Pelatihan juga bertujuan sebagai bentuk motivasi kepada guru agar para guru semakin memaksimalkan teknologi dalam belajar mengajar.

“Pelatihannya mengenalkan situs-situs yang bisa dimanfaatkan saat belajar, cara mengaksesnya secara lebih cepat dan lainnya. Kami juga akan memotivasi guru dan memberikan kesan belajar kalau teknologi sangat memberikan kemudahan dalam mengajar,” ucapnya.

Menurutnya, hal ini tidak akan terlalu sulit sebab 97 persen guru sudah siap menggunakan teknologi. Selain itu, pemanfaatan teknologi di sekolah pun sebenarnya sudah dilakukan lewat Dapodik (Data pokok pendidikan) yang 100 persen SD di Kota Bogor sudah menerapkannya. Sehingga Disdik hanya perlu mensupport lebih di sisi pelatihan dan perangkatnya.

“Nantinya semua sekolah di Kota Bogor kualitasnya akan setara dan merata. Itu juga berdampak pada program zonasi sekolah yang akan berjalan dengan alami,” pungkasnya (fla/indra-SZ)