Beranda >

Berita > Dedie Rachim Wariskan Semangat PETA kepada Generasi Muda


13 Mei 2025

Dedie Rachim Wariskan Semangat PETA kepada Generasi Muda

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menuturkan bahwa Kota Bogor merupakan sebuah kota dari cikal bakal adanya perwira-perwira tinggi di Indonesia, pahlawan revolusi, dan pahlawan nasional lainnya.

Sebab, para orang-orang hebat dan berjasa tersebut pernah menjalani pendidikan di sekolah PETA di Jalan Jenderal Sudirman yang dimulai pada tahun 1943.

Hal tersebut Dedie Rachim ungkapan saat menerima kunjungan dari Yayasan PETA di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Senin (12/5/2025).

Kedatangan Yayasan PETA ini mengingatkan bahwa Kota Bogor sejak 19 Oktober 1995 dalam SK DPRD Kotamadya Tingkat II Bogor, telah resmi dan dinyatakan serta menetapkan Bogor sebagai Kota Pembela Tanah Air (PETA) .

Dedie Rachim mengatakan, dengan latar belakang sejarah yang luar biasa, warisan ini harus juga bisa diteruskan dalam bentuk pembelajaran kepada anak-anak generasi mendatang.

"Anak-anak harus belajar bahwa Kota Bogor adalah salah satu kota di mana para pahlawan nasional, para pendiri bangsa, para orang-orang hebat, baik di kalangan sipil maupun militer, termasuk Bung Karno juga berasal dari Kota Bogor, karena bogor dijadikan salah satu pijakan sebelum melangkah ke pendidikan militer hingga ke tingkah seterusnya pada masa itu," ucap Dedie Rachim.

Sehingga, untuk bisa mengenang dan memberikan pembelajaran kepada generasi mendatang Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Yayasan PETA kembali mematangkan rencana pembuatan Patung Jenderal Sudirman di Kota Bogor.

"Tempatnya akan kita alokasikan di Jalan Jenderal Sudirman di sekitar air mancur, dengan demikian maka ikatan sejarah kita, masa depan dan masa lalu itu terpatri dengan adanya patung Jenderal Sudirman yang ada di Kota Bogor," ucapnya.

Ketua Yayasan PETA, Tinton Soeprapto menyampaikan bahwa Jenderal Sudirman merupakan penggerak perang gerilya pertama di dunia pada masa itu.

Jenderal Sudirman juga sebagai angkatan pertama yang menjalani pendidikan PETA yang didirikan oleh Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Ageng Suryomataram, Ki Hadjar Dewantara, Gatot Mangkupraja, KH Mas Mansoer serta Haji Agus Salim yang dimulai dari Kota Bogor.

"Jadi ini salah satu kesempatan untuk pak wali kota, bahwa kita tidak lupa dengan sejarah. Jadi pergerakan itu menjalani pendidikannya dimulai dari Kota Bogor, yang saat itu satu-satunya di dunia yang memiliki pembela tanah air, termasuk ayah saya juga ikut didalamnya," katanya.

Pendidikan dan Pelatihan Tentara PETA dimulai pada 1943 di Kota Bogor dan dibubarkan setelah merdeka pada 1945.

Kemudian, pada tahun 1993 mulai dibangun museum PETA di Jalan Jenderal Sudirman, Bogor Tengah, yang peletakan batu pertama pendiriannya dilakukan oleh mantan Wakil Presiden RI ke-4, Umar Wirahadikusumah dan peresmiannya dilaksanakan pada 1995 oleh Presiden Soeharto.

Keberadaan museum ini juga sebagai bentuk penghargaan dan menyimpan sejarah yang menyimpan 538 senjata aktif peninggalan PETA.

Atas tindak lanjut dari rencana pembangunan Patung Jenderal Sudirman ini, Tinton pun bangga terhadap Kota Bogor yang memiliki pemimpin yang tahu dan mau meneruskan sejarah kepada generasi akan datang.

"Jadi gayung bersambut, kita naik perahu kemudian pak wali mengibarkan layarnya. Jadi pak Wali Kota, Dedie Rachim ini di awal menjabat sudah berani membuka sejarah-sejarah dan mau juga memberikan pembelajaran kepada generasi akan datang," ucapnya.

Namun meski demikian, dalam rencana pembangunan patung Jenderal Sudirman ini lanjut Tinton, juga ke depan harus melibatkan berbagai pihak termasuk para ahli sejarah.