15 November 2018
HUT Ke-23, KPJ Bogor Gelar Doa Bersama dan Ziarah
Memperingati Hari Jadi ke-23, Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) Bogor menggelar perayaan sederhana di Gedung Kemuning Gading, Balai Kota Bogor, Rabu (14/11/2018) sore.
Pentas musik dan pertunjukan drama disuguhkan para anggota KPJ Kota Bogor di selasar Gedung Kemuning Gading, tidak ketinggalan hasil karya lukisan turut ditampilkan.
Menurut Ketua KPJ Bogor, Sukmajaya, pada perayaan Hari Jadi Ke-23 KPJ Kota Bogor konsepnya lebih kepada doa bersama dan ziarah ke makam pelopor KPJ. Hal ini dimaksudkan agar para anggota KPJ Kota Bogor mengetahui siapa pelopor KPJ Bogor, yakni almarhum Hani Merdeka.
“Bagi yang ingin bergabung dalam KPJ, kami welcome saja. Kesenian yang ada di KPJ cakupannya luas, ada seni bergaul, bahkan seni makan pun ada,” ujarnya Mang Tohir sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, acara ini dimeriahkan tidak hanya dari anggota KPJ saja, tetapi ada juga yang berasal dari kampus, sanggar dan komunitas lainnya. Bahkan KPJ Bogor dalam tiga tahun belakangan ini sering diundang keluarga besar TNI untuk tampil mengisi acara.
”Belum lama saat penutupan Asian Para Games 2018 di GBK kami juga diundang mengisi acara,” tuturnya.
Dengan beranggotakan 30 orang KPJ Bogor berharap agar semua pihak tidak memandang keberadaan mereka dengan sebelah mata. Untuk merubah stigma tersebut, Ketua KPJ Bogor meminta para anggotanya tetap fokus terhadap apa yang bisa dilakukan dan bermanfaat.
”Bentuk nyata pembinaan kami bagi para anggota KPJ, kami adakan pengajian atau tawasulan seminggu sekali. Alhamdulillah sudah berjalan lebih dari satu tahun dipimpin Ustadz Dudi KPJ. Perubahan mulai terlihat walaupun belum signifikan karena membutuhkan proses secara bertahap,” bebernya.
Budayawan Bogor, Eman Sulaeman yang turut hadir bersama perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) serta Satpol PP Kota Bogor menjelaskan, KPJ Bogor meminta dirinya menjadi narasumber dalam diskusi sejarah dan budaya Bogor.
Kedepan Eman berharap agar KPJ Bogor menjadi lebih baik, baik anggota maupun komunitasnya serta tidak melupakan sejarah.
“Pengetahuan budaya itu perlu, karena menjadi indikasi dalam melatih perasaan,” ungkap Eman. (Humpro:rabas/Ismet-SZ)
- Berita Terkini
- Tingkatkan Kesiapsiagaan Nataru, Pemkot Bogor Gelar Rakor Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk meningkatkan kesiaps
- Festival Komunitas Isi Piringku Peringati Hari Ibu ke-96 Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Kota Bogor, Windhy Wuryaning Tyas, bersama para pengurus dan jajar
- Apel Gelar Pasukan Operasi 'Lilin Lodaya 2024' untuk Pengamanan Nataru Apel Gelar Pasukan Operasi 'Lilin Lodaya 2024' digelar dalam rangka pengamanan
- Forkopimda Kota Bogor Siap Jaga Keamanan Natal dan Tahun Baru Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memastikan masyarakat Kota Bogor dapat mer
- Pesan Presiden RI dalam Peringatan Hari Bela Negara ke-76 Memperingati Hari Bela Negara ke-76, Pemerintah Kota (Pemmot) Bogor melaksanakan upacara di