Beranda >

Berita > Setelah 33 Tahun, Gedung Guru Indonesia Kota Bogor di Rehabilitasi


07 Februari 2019

Setelah 33 Tahun, Gedung Guru Indonesia Kota Bogor di Rehabilitasi

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat secara resmi melakukan peletakan batu pertama rehabilitasi Gedung Guru Indonesia Kota Bogor didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fahrudin dan Ketua PGRI Kota Bogor, Basuki di jalan Merdeka No.131, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (07/02/2019).

Dalam sambutannya Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menyampaikan dukungannya atas proses rehabilitasi gedung Guru Indonesia Kota Bogor yang dibangun sejak 2 Mei 1985 dan diresmikan 12 Oktober 1985 pada masa Muhammad selaku Wali Kota Bogor yang akan dimulai Februari 2019 ini.

“Saya setuju dan mendukung PGRI harus memiliki gedung baru dan bagus,” kata Ade yang mengaku menghabiskan masa baktinya selama 26 tahun di dunia pendidikan.

Menurut Ade, jika rencana rehabilitasi Gedung Guru Indonesia Kota Bogor didiskusikan sejak awal, tidak menutup kemungkinan bisa disiasati. Dalam proses rehabilitasi gedung tersebut, tidak lupa ia mengingatkan alas legal lahan dan izinnya tidak membentur dengan regulasi yang ada. “Persiapkan secara benar, jangan sampai di stop rencana rehabilitasinya,” tegas Ade.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan membantu rehabilitasi melalui bantuan hibah, anggaran perubahan atau akan dianggarkan pada 2020. Dia meminta pengurus PGRI Kota Bogor, agar mengajukan anggarannya dan jangan sampai telat.

“Silakan buat proposalnya, nanti akan kita verifikasi sesuai ketentuan yang ada. Nilainya sesuai anggaran dan sesuai verifikasi,” kata Sekda.

Ia berharap kedepan PGRI Kota Bogor bisa terus bekerja sama dengan Pemkot Bogor, terus bersinergi dan mendukung pendidikan Kota Bogor, serta mengakselerasikan visi misi dan program prioritas Pemkot Bogor.

Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin menambahkan, keberadaan gedung tersebut harus menjadi perekat persatuan dan kesatuan guru se Kota Bogor. “Kota Bogor memberikan perhatian serius terhadap kemajuan pendidikan, kualitas dan kesejahteraan para guru,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Kota Bogor, Basuki mengaku gagasan rehabilitasi gedung Guru Indonesia Kota Bogor sudah lama direncanakan. Diharapkan para anggota PGRI Kota Bogor memberikan dukungannya rehabilitasi gedung tersebut. “Saya meminta jajaran pengurus PGRI di 6 kecamatan membantu menyosialisasikan rencana rehabilitasi gedung,” tuturnya.

Ketua Panitia Rehabilitasi Gedung Guru Indonesia Kota Bogor, Usman Tonda menerangkan sejak dibangun pada 1985 gedung Guru Indonesia Kota Bogor belum pernah mengalami rehabilitasi dalam skala besar dan hanya rehabilitasi skala kecil berupa pemeliharaan.

Usman menjelaskan, proses rehabilitasi yang dimulai Februari 2019 akan berlangsung kurang lebih selama 6 bulan kedepan. Adapun anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 1.159.566.000, sementara anggaran yang baru tersedia mencapai Rp 360 juta. (Humpro:rabas/hari/sonia/bagus-SZ)