Beranda >

Berita > Bima Arya Bahas Isu Lingkungan di Hadapan Ribuan Mahasiswa Unpak


04 September 2019

Bima Arya Bahas Isu Lingkungan di Hadapan Ribuan Mahasiswa Unpak

Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi narasumber dalam kegiatan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) bagi mahasiswa baru Universitas Pakuan (Unpak) di Markas Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) TNI AD, Lawanggintung, Bogor Selatan, Rabu (4/9/2019).

Dalam kegiatan yang dihadiri ribuan mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai daerah itu, Bima Arya mengangkat isu lingkungan yang saat ini tengah gencar dilakukan Pemkot Bogor, khususnya soal sampah dan naturalisasi Ciliwung.

Menurut Bima, persoalan yang dihadapi Kota Bogor salah satunya adalah masalah sampah. “Kami berusaha keras mengurangi sampah mulai dari rumah tangga. Dari hulunya. Sampah dipilah dan dipilih. Mana yang organik dan mana yang non organik. Jadi, mulai 2014 kita buat bank sampah dan TPS 3R. Tadinya 2014 mungkin hanya ada 7 bank sampah, sekarang hampir 300 bank sampah di seluruh Kota Bogor,” ungkap Bima.

Hasilnya, lanjut Bima, program tersebut mampu mengurangi volume sampah sekitar 50-100 ton dari jumlah sebelumnya 700 ton sampah per hari. “Tidak sampai disitu, pada Desember tahun lalu, Bogor mengeluarkan kebijakan melarang penggunaan kantong plastik di minimarket. Supaya apa? Plastik ini bahayanya luar biasa. Plastik itu berapa tahun bisa terurai? Bisa sampai ratusan tahun, ngeri. Kita sudah 17 turunan, sampah plastik baru terurai,” kata Bima.

“Kemudian plastik itu juga berbahaya bagi tubuh. Coba kalian sekarang tes, ada tesnya. Makin banyak badan kita ini terdapat kandungan plastik. Makanya, harapan hidup di banyak tempat semakin rendah, karena banyak penyakit. Intinya, plastik sangat berbahaya bagi lingkungan dan juga bagi tubuh,” tambahnya.

Bima menjelaskan, pembangunan itu bukan hanya untuk masa sekarang, tapi pembangunan juga untuk masa depan. Seperti semboyan Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga. Apa yang kita rasakan dan nikmati hari ini adalah ikhtiar dari pendahulu kita di masa lalu. Dan apa yang kita lakukan hari ini akan dinikmati generasi mendatang. Bogor ketika 2014 sudah banyak kemajuan, itu pasti karena pendahulu-pendahulu saya. Tapi apa yang saya lakukan hari ini, apa yang camat lakuan hari ini, apa yang lurah lakukan itu akan dinikmati masa yang akan datang,” tandasnya.

Bima juga mengapresiasi ribuan mahasiswa baru Unpak yang sudah mulai membiasakan membawa botol minum guna pakai (tumbler). “Kalau kalian mulai tidak lagi menggunakan botol kemasan plastik untuk minuman, kalian sudah menyumbang untuk masa depan kalian. Saya tidak menyangka para mahasiswa sudah mulai banyak yang membawa tumbler. Bawa tempat minum sendiri, tidak menambah produksi kemasan plastik. Semoga kebiasaan ini tidak terjadi hanya pas orientasi saja. Tapi selamanya bawa tumbler seperti ini,” katanya.

Bima juga menyebut kebijakan pelarangan penggunaan kantong plastik juga akan diperluas ke pasar tradisional. “Kalau sekarang larangan kantong plastik baru di minimarket. Sejak Desember diluncurkan, kebijakan ini telah mengurangi 1,6 ton sampah per hari. Jadi, ke depan akan ditambah lagi kebijakannya, kalau sekarang masih sebatas di minimarket, tahun depan Insya Allah di pasar tradisional juga akan dilarang. Sekarang sosialisasi dulu. Karena yang jualan masih banyak yang bergantung dengan plastik,” terang dia.

Bima Arya juga mengajak para mahasiswa untuk memiliki cita-cita yang tinggi. “Kalau bercita-cita jangan cetek, jangan dangkal. Saya selalu sampaikan Shoot for the moon, even if you miss, you'll land among stars. Tembak bulannya, kalaupun meleset maka akan jatuh diantara bintang. Jadi kalau punya cita-cita yang tinggi. Punya cita-cita jadi presiden, meleset dikit jadi menteri. Punya cita-cita jadi gubernur, meleset dikit jadi walikota dan seterusnya,” jelasnya.

Tidak lupa, Bima Arya mengajak para mahasiswa untuk memperluas silaturahmi, membangun jaringan dengan mengikuti organisasi atau komunitas di kampus. “Sukses bukan semata apa yang kita tahu, sukses lebih banyak tentang siapa yang kita kenal. Ada yang mengajak kalian ke puncak, ada yang mencegah kalian jatuh ke jurang, itu mungkin bukan karena pengetahuan kalian tapi bisa jadi karena kebaikan tangan orang lain. Pertolongan sahabat kalian,” tandasnya.

Sementara itu, Rektor Unpak Bibin Rubini mengatakan bahwa kegiatan PPBN ini berkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekarang, dimana mahasiswa harus memiliki kedisiplinan, tanggung-jawab, penghormatan kepada pimpinan hingga mencintai lingkungan.

“Kegiatan ini untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban mahasiswa yang bermartabat, inovatif, kreatif dan berdaya saing,” ungkap Bibin.

Bibin mengaku mengundang Bima Arya menjadi pembicara karena kapasitasnya sebagai wali kota, politisi juga sebagai akademisi. “Beliau dulu pernah jadi dosen di Paramadina, saat ini juga beliau dosen di Unpak, jurusan Fisib. Beliau adalah lulusan HI Unpar, melanjutkan ke Australia. Dan perlu diingat oleh semua bahwa Unpak ini dilahirkan oleh Wali Kota Bogor tahun 1980. Jadi saya menganggap bahwa beliau itu adalah dari pada civitas akademika Unpak, marilah kita sambut semangat beliau sebagai pemimpin muda,” pungkasnya. (Humpro :indra/pri)