15 Januari 2020
IPB University Paparkan Hasil Kajian Pengembangan Wilayah Bogor Raya
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sejak tahun lalu menggandeng IPB University melakukan kajian mengenai pengembangan wilayah Bogor Raya. Kajian ini bertujuan untuk memahami posisi dan peran Kota Bogor dalam konteks Jabodetabek dan Mega Urban Jawa Barat serta rencana pemindahan Ibu Kota.
Kepala Pusat Pengkajian Perencanaan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB University, Ernan Rustiadi dan tim memaparkan hasil kajiannya di hadapan Wali Kota Bogor, Bima Arya di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Rabu (15/01/2020).
Menurut Ernan, Kota Bogor dan wilayah Bogor Raya berada di kawasan yang tengah mengalami pengkotaan yang masih tumbuh cukup pesat membentuk Mega Urban Region, pusat aglomerasi penduduk dan ekonomi nasional.
Namun pada saat yang sama kawasan ini tengah mengalami degradasi dan berbagai ancaman bencana lingkungan.
"Jika mampu meningkatkan daya tariknya, Kota Bogor dapat mengakses peluang pasar dari konsumen dengan potensi dari masa dengan tingkat pendapatan relatif menengah tinggi," katanya.
Dalam skala regional, wilayah Bogor Raya unggul dalam industri manufaktur, MICE, pertambangan dan galian regional serta pertanian. Kota Bogor memiliki keunggulan sebagai kota MICE dan sektor properti.
Sementara, dalam skala regional, Kota Bogor mengalami pertumbuhan ekonomi yang relatif tertinggi dan berkualitas (IPM, tingkat kemiskinan), namun disertai tingkat pengangguran terbuka dan ketimpangan tinggi.
Menyinggung rencana pemindahan Ibu Kota negara kata Ernan, diperkirakan tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian kawasan Jabodetabek. Sebab, dalam perspektif Mega Urban, Kota Bogor secara relatif merupakan kota paling mandiri dan terkena dampak terkecil.
"Pengalaman negara lain seperti Australia, Brazil, Pakistan pemindahan ibu kota tidak menggeser sentralitas ekonomi," katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengemukakan, kajian ini merupakan riset pendahuluan yang kaya data dan sangat penting. Pasalnya, penelitian ini diarahkan untuk pemetaan kawasan Bogor Raya berikut antisipasi mengikuti tren yang ada.
"Ini adalah bagian awal dan selanjutnya akan dipaparkan yang fokus berkaitan secara administratif, kewenangan kepala daerah, karena banyak sekali potensi yang bisa digali," ujar Bima Arya.
Selain itu, hasil kajian ini bisa mengetahui tren pengkotaan atau urbanisasi dan kawasan kumuh, sehingga Pemkot Bogor bisa mengintervensinya langsung.
Bima Arya mengutarakan, rencana pemindahan Ibu Kota dapat disimpulkan dalam kajian ini bahwa Kota Bogor dapat dikatakan sebagai kota yang mandiri dengan berbagai potensi yang dimilikinya, karakter dan lainnya. Apalagi sektor jasa dan properti terus berkembang di Kota Bogor.
"Artinya pemindahan Ibu Kota bisa menimbulkan peluang. Jadi kita bisa memanfaatkan struktur ekonomi pasca pemindahan Ibu Kota," jelasnya (Prokompim :fla/indra-SZ)
- Berita Terkini
- Hari pertama bertugas, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari mengawali aktivitasnya berkeliling kantor perangkat daerah yang berada di bawah Se
- Ketua tim pembentukan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Syarifah Sofiah membuka seleksi Paskibraka Tahun 2024 tingkat Kota Bogor di Paseban Sri Bad
- Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari menerima simbolis kunci rumah dinas dan beberapa kunci mobil dinas dari Wali Kota Bogor periode 2014-2024
- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin resmi melantik Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari di Gedung Sate Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Sa
- Usai Final Speech di Lapangan Sempur, Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina menyempatkan diri meninjau pro