Beranda >

Berita > Bima Arya Pantau Protokol Kesehatan Pelaksanaan Ibadah di Gereja Advent


06 Juni 2020

Bima Arya Pantau Protokol Kesehatan Pelaksanaan Ibadah di Gereja Advent

Wali Kota Bogor Bima Arya memantau suasana ibadah kebaktian di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) di Jalan Pajajaran, Sukasari, Bogor Timur, Sabtu (6/6/2020). Kedatangannya untuk melihat penerapan protokol kesehatan di tempat ibadah.

“Prioritas utama di Kota Bogor ketika diaktivasi semua adalah tempat ibadah. Dengan catatan harus ada protokol kesehatan yang ketat. Kemarin, saya bersyukur dan bahagia melihat bagaimana masjid-masjid itu protokol kesehatannya cukup ketat, rapi sekali, jaga jarak. Dan saya mendorong juga gereja-gereja untuk juga kembali menyelenggarakan aktivitas bersama,” ungkap Bima.

Ia menambahkan, Gereja Advent ini adalah gereja pertama yang mengaktivasi protokol kesehatan. “Saya kira ke depannya secara bertahap gereja-gereja yang lain juga akan seperti ini. Saya tadi cek mulai dari masuk, di dalam protokol kesehatannya rapi, ada jaga jarak di antara jemaat, bahkan kapasitasnya mungkin tidak sampai setengahnya,” kata Bima.

Sementara itu, Ketua Jemaat Gereja Advent Renville Tampubolon mengatakan bahwa pihaknya mengikuti protokol kesehatan bagi tempat ibadah yang tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Bogor.

“Kami hari ini gelar ibadah kebaktian dalam dua shift. Jadi, dari kapasitas sebelumnya sekitar 500 jemaat, tetapi kami hanya siapkan 64 tempat duduk untuk menjaga jarak antar jemaat. Ibadah online atau live streaming masih tetap dilangsungkan untuk mengakomodir yang beribadah di rumah,” ujar Renville.

“Protokol yang paling utama pakai masker, jaga jarak, kemudian cuci tangan sebelum masuk ke dalam gereja, tidak boleh berkerumun, sehabis ibadah langsung pulang yang biasanya kita ada makan bersama,” tambahnya.

Soal Mall

Terkait pengoperasiaan mall di Kota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku sudah memanggil pengelola mall untuk mendengar kesiapan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan.

“Tiga yang sudah kita buka dengan pengetatan pengawasan, yakni toko non-pangan, rumah makan dan tempat ibadah. Ini kita evaluasi bahkan kita perketat. Pemkot kemarin mengundang pengelola mall. Kalau ada mall yang sudah siap, silahkan bisa beroperasi dengan catatan, membuktikan bahwa mereka siap,” terangnya.

“Jadi, pengelola mall kalau sudah siap, sampaikan ke kami konsepnya. Satu per satu akan kami evaluasi dan akan kami cek di lapangan. Kalau memungkinkan, kita akan keluarkan izinnya. Mall itu tidak serentak, tergantung kesiapan mereka. Misalnya, mall A Senin mengajukan, Selasa kami cek, ternyata mereka cukup meyakinkan, Rabu bisa beroperasi. Sejauh ini baru satu mall yang mengajuk. Yang lain sedang menyiapkan protokol kesehatannya. Satu yang mengajukan Yogya Bogor Junction. Yang lain baru akan mengajukan minggu ini,” pungkasnya. (prokompim)