Pemerintah Daerah Kota Bogor

Lewat IPB's Dedication for Education (IDEA) yang digelar Minggu (10/5), Institut Pertanian Bogor (IPB) mengagendakan talkshow Pendidikan, Kita, & ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Bertempat di kampus IPB Dramaga, acara yang menghadirkan narasumber Walikota Bogor Bima Arya ini juga dirangkai Simulasi Belajar Bahasa Isyarat. Turut mengisi sebagai narasumber adalah Ketua Yayasan Nurani Dunia Imam B. Prasodjo, Ketua Himpunan Disabilitas Indonesia Hasan Basri, dan pengajar bahasa isyarat dari Komunitas Youth for Difable Phieter Angdika. Acara ini juga diramaikan pameran hasil karya Himpunan Disabilitas Indonesia (HDI) Bogor dan berbagai stand komunitas pendidikan serta bazar makanan. 

Dalam paparannya Bima mengatakan terkait ABK pada intinya Pemkot Bogor punya tangung jawab, seperti memberikan akses pendidikan. "Pemkot punya kewajiban menyelenggarakan pendidikan inklusif, yaitu sekolah umum yang membuka ruang kesempatan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus," ujarnya. Di tingkat Jawa Barat sendiri, lanjut Bima, perkembangan sekolah inklusif di Kota Bogor sudah cukup banyak dibanding kota-kota lain. Pemerintah sendiri, ungkap Bima, memiliki tanggung jawab untuk mendirikan pelayanan satu atap bagi ABK seperti TK, SD, dan SMP Luar Biasa. "Tetapi sekolah luar biasa sesungguhnya berdasarkan aturan berada dalam teritori provinsi," jelasnya. 

Sementara itu ketua penyelenggara IDEA 2015 Mohamad Insan Kamil menyebutkan bahwa sesuai undang-undang, kita harus mencerdaskan kehidupan bangsa. "Dan anak-anak disabilitas ini adalah bagian dari anak bangsa itu," ujarnya. 

Kamil berharap anak-anak berkebutuan khusus ini tidak patah semangat dan paham bahwa mereka tidak sendirian. "Kami mengajak masyarakat untuk terlibat memberikan kontribusi, bahwa masalah pendidikan ini adalah masalah kita bersama, jadi kita mengundang para komunitas untuk hadir dan peduli terhadap kalangan anak-anak berkebutuhan khusus," pungkasnya. (Ismet) editor : dkw