05 Februari 2016
Si Merah, Icon Baru di Suryakencana

BOGOR – Saat melintas di kawasan Pasar Bogor,anda akan menjumpai sebuah gapura besar berwarna merah yang mungkin akan menarik perhatian anda. Gapura dengan tinggi sekitar 13 meter ini berdiri dengan kokoh laiknya gerbang istana. Gerbang yang didominasi warna merah khas etnis Tionghoa ini seolah mempertegas keragaman budaya dan etnis yang terdapat di Kota Bogor. Bagaimana tidak, kawasan Suryakencana selama ini memang dikenal dengan kawasan pemukiman etnis Tionghoa. Meskipun tidak sepenuhnya masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut merupakan etnis Tionghoa, tetapi wajar apabila pembangunan Gerbang Suryakancana ini mengadopsi nilai-nilai budaya Cina. Toh pada kenyataannya wilayah ini dulunya memang dikhususkan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk warga keturunan China dengan tujuan mempermudah pemenuhan kebutuhan mereka.
“Lawang Suryakancana, Kampung Tengah-Buitenzorg, Dayeuh Bogor” merupakan tulisan yang terpampang di tengah gapura. Diambil dari bahasa sunda yang bermakna Gerbang Suryakencana, Kampung Tengah-Bogor, Kota Bogor, tulisan ini seolah membantah berbagai pendapat yang disampaikan segilintir orang, bahwa pembangunan gerbang ini merupakan usaha pemisahan atau pengkotak-kotakan budaya. Dapat kita cermati, meskipun Gerbang Suryakancana memiliki warna dan ornamen yang identik dengan budaya Tionghoa, namun penyematan nama yang digunakan menjadi sebuah usaha nyata dari Pemerintah Kota Bogor untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa kita dapat hidup berdampingan dengan keragaman budaya yang ada.
Kawasan Suryakencana atau yang akrab disebut Surken oleh warga Bogor ini selain dikenal sebagai kawasan pecinan juga dikenal sebagai pusat kuliner Kota Bogor. Anda akan menjumpai beberapa jajanan mayoritas khas Tionghoa di kawasan ini. Khususnya di seputar Gang Aut. Berbagai toko juga berjajar dimengisi sepanjang Jalan Suryakencana,mulai dari toko jam, elektronik, hingga toko obat-obatan. Menurut para pemilik toko tersebut, pembangunan Lawang Suryakancana memberikan dampak positif kepada penjualan. Seperti yang disampaikan oleh Resti salah seorang pemilik salon di kawasan tersebut. “Iya sih, berdampak sekali, jadi ramai dan meningkatkan pendapatan,” ujarnya. (eta)
- Berita Terkini
- Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, memberikan arahan kepada ketua RT dan RW se-Kelurahan Kayu Manis yang baru dilantik di Kantor Kelurahan Kayu Man
- Kota Bogor menjadi pilot project penerapan program Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas Sentra Cipta Mandiri (SCM) dari Kementerian
- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, melaksanakan penanaman pohon di jalan menuju lokasi yang akan dibangun sebagai kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor
- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim, menyambangi para siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masya
- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pasangan muda di Kota Bogor untuk segera mendaftar haji, mengingat masa tu