Beranda >

Berita > Selamat Tinggal Kaki Gajah


05 Oktober 2016

Selamat Tinggal Kaki Gajah

Setelah berjuang selama sembilan tahun, Kota Bogor resmi bebas dari penyakit kaki gajah. Hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat eliminasi kaki gajah yang diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) Senin (3/10/2016) lalu di acara Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) di Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah mengatakan, Kota Bogor jadi satu-satunya kota yang sudah terbebas dari penyakit akibat cacing filaria ini setelah sembilan tahun. Sebelumnya pada 2007 - 2012 Dinkes melaksanakan program Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasi (POMPF) sesuai standar WHO dalam memberatas dan mencegah penyakit kaki gajah. “POMPF ini dilakukan kepada 553.975 orang atau sekitar 92 persen dari target cakupan 85 persen,” ujar Rubaeah, Rabu (5/10/2016) di Balaikota Bogor.

Rubaeah menuturkan, setelah melaksanakan POMPF selama lima tahun, untuk mengetahui tingkat keberhasilan POMPF dilakukan penelitian berupa survei darah jari dan Transmition  Assesment and Survey (TAS) dengan target sasaran usia 2 tahun sampai 70 tahun. Survei darah jari ini untuk menghitung angka mikrofilarian dalam darah apakah pemberian obat filariasis efektif. Sementara TAS untuk mengetahui tingkat penularan apakah POMPF dihentikan atau tidak. “Surveri darah jari dan TAS dilakukan di daerah endemis seperti pinggiran kota dan katulampa,” kata dia.

Saat ini, Dinkes akan terus mensosialisasikan informasi Kota Bogor bebas kaki gajah kepada masyarakat. Tujuannya untuk tetap mencegah penularan filaria dari pendatang. Selain itu ia juga menghimbau masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan. Karena penyakit kaki gajah, demam berdarah dan chikungunya ditularkan dari nyamuk. Dan nyamuk bersarang dari lingkungan yang tidak bersih. Setelah bebas dari kaki gajah dan polio, target Dinkes kedepan ingin bebas dari demam berdarah, TBC dan KTR bebas asap rokok,” pungkasnya (fla/lani-eto)