Beranda >

Berita > Dulu Kampung Baru, Sekarang Bantarjati


19 Desember 2016

Dulu Kampung Baru, Sekarang Bantarjati

Saat berkunjung ke Kelurahan Bantarjati, Senin (16/12), Wali Kota Bogor Bima Arya mendapat penjelasan tentang sejarah Kelurahan Bantarjati. Pada kesempatan itu Lurah  Ramli Sahibu menjelaskan asal muasal Bantarjati. Menurutnya Bantajati  awalnya merupakan  desa yang dikenal pada jaman perjuangan dengan nama Kampung Baru. "Baru pada  sekitar tahun 1970-an berubah nama menjadi Bantarjati, karena disini banyak tumbuh pohon jati yang berjejer,” jelasnya.

Tahun 1975-an Bantarjati dimekarkan menjadi tiga desa, masing-masing  Desa Bantarjati, Desa Tegalgundil dan Desa Sempur. Untuk sebagiannya masuk ke wilayah Desa Babakan dan Desa Cibuluh. Ramli juga mengungkapkan tentang adanya cagar budaya di Kampung Bantarjati Kaum, berupa Masjid Al Mustofa. “Masjid ini dibangun tahun 1728 Masehi atau 628 hijriah," lanjutnya.  Masjid ini  masih berdiri kokoh di lingkungan RT.4 RW.10 Kampung Bantarjati Kaum. Di dalamnya masih tersimpan  kitab suci Al Quran yang sudah ada sejak masjid ini berdiri.

Menurut Bima, masjid itu adalah identitas yang perlu untuk diketahui dan dijaga. Ia juga mengajak warga untu ikut melestarikan bangunan masjid tersebut. "Icon yang ada di rawat dan untuk yang belum ada mari kita buat agar dapat memperkaya khasanah budaya dan identitas.  Contohnya istana sudah ada, sekarang kita tambah lagi dengan Lawang Surken dan Teras Salapan Lawang," ujarnya.

Pada kesempatan itu Bima juga menyinggung tentang kondisi negara yang menurutnya patut dijaga bersama. "Jangan sampai Bogor jadi sumber persoalan karena terkena dampak radikalisme atau terorisme,” katanya. Terkait dengan itu sekitar satu minggu yang lalu, semua aparatur wilayah hingga RW dan RT dikumpulkan di Balaikota untuk melakukan kooordinasi. “Intinya,  lapor dan laporkan segala sesuatu yang mencurigakan serta dikoordinasikan mulai dari bawah,” pesannya.(rabas/indra/adt) Mor