Pemerintah Daerah Kota Bogor

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Perpustakaan Leiden Belanda akan melakukan digitalisasi sejarah Kota Bogor. Digitalisasi dimulai dengan menemukan manuskrip sejarah Bogor yang ada di Leiden ataupun yang tersimpan di Bogor. Pasalnya, tercatat ada sekitar 3.000 judul yang ditemukan dalam bentuk foto, buku ataupun peta tentang Bogor di perpustakaan Leiden.

“Kami akan membantu mencarikan manuskrip sejarah Bogor sesuai yang diinginkan Wali Kota Bogor,” ujar Direktur KITLV Leiden Jakarta Marrik Bellen seusai audiensi dengan Wali Kota Bogor di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, Rabu (07/06/2017).

Ia menuturkan, project ini merupakan bagian dari program digitalisasi Leiden di Indonesia yang bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Tujuannya semua manuskrip yang sebelumnya hanya tersimpan di perpustakaan bisa dibuka dan dibaca semua orang di manapun dan kapanpun melalui website. “Goal akhirnya apa yang dimiliki terbuka bagi semua orang hanya bermodal internet saja,” katanya.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, dirinya menyambut baik project ini. Hal ini karena banyak dari babak sejarah di Kota Bogor yang masih belum terungkap. Padahal Kota Bogor memiliki keunggulan sejarah yang banyak dari mulai jaman kerajaan Pajajaran ataupun Indonesia Modern dibandingkan dengan kota lain di Jabodetabek. “Seperti kerajaan Pakuan Pajajaran yang sampai saat ini letak kerajaannya masih simpang siur hingga tokoh-tokoh nasionalis-religius yang ada di Kota Bogor,” tuturnya.

Bima menyebut, di Perpustakaan Leiden tersimpan banyak buku manuskrip sejarah Kota Bogor yang bisa melengkapi sejarah Kota Bogor. Sehingga Pemkot Bogor menyepakati untuk membangun kerja sama dengan Leiden dengan saling bertukar informasi. “Kami akan membentuk tim khusus dari sejarawan, akademisi dan komunitas untuk riset dokumen yang ada di Bogor dengan Leiden,” kata Bima. (fla/ismet) SZ