Beranda >

Berita > Sosialisasi Pembangunan Stasiun Sukaresmi.


31 Oktober 2014

Sosialisasi Pembangunan Stasiun Sukaresmi.

Padatnya lalulintas dipusat Kota Bogor disikapi Pemerintah Kota Bogor dan PT Kereta Api Indonesia dengan rencana pembangunan stasiun kerata api di wilayah Kelurahan Sukaresmi dan Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal. Hal tersebut juga merujuk pada Perpres 83 tahun 2011 yang menugaskan PT Kereta Api Indonesia untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana kereta api Bandar Udara Soekarno Hatta dan jalur lingkar Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi-Tangerang.

Kamis (30/10) bertempat di Aula MTS Sirojul Munir, Kelurahan Sukaresmi, PT KAI melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kelurahan Sukaresmi dan Kelurahan Kedung Badak yang akan terkena proyek pembangunan dan pengembangan prasarana stasiun kereta api Sukaresmi. Tampak hadir juga perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional, perwakilan dari Bappeda, perwakilan dari BPKAD, unsur aparat wilayah setempat dan juga para tokoh masyarakat.

Lokasi Stasiun terletak pada Kelurahan Sukaresmi - Kelurahan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sareal, pada posisi km 50+025 antara Stasiun Bogor dan Cilebut dengan jarak dari Stasiun Bogor 4,7 km dan 2,8 km dari Stasiun Cilebut. Selain stasiun, akan dibangun juga stabling (jalur parkir) KRL.

Pembangunan stasiun sukaresmi dianggap sangat penting dan strategis, mengingat sudah begitu padatnya stasiun Bogor dan stasiun Cilebut. Selain itu juga pasti akan berdampak langsung mengurangi kepadatan lalulintas di Kota Bogor. Apalagi jika BORR (Bogor Outer Ring Road) sudah beroperasi penuh nantinya, stasiun Sukaresmi akan terintegrasi dengan moda lalulintas yang ada, sehingga diharapkan masyarakat akan memilih menggunakan transportasi umum dari pada kendaraan pribadi.

Radiq Purnomo, Staf Utama Unit Pengembangan Kereta Api Indonesia menjelaskan stasiun yang akan dibangun ini nantinya akan menjadi bagian dari moda transportasi terpadu Kota Bogor, terhubung dengan terminal bus trans pakuan. “Sehingga kendala aksesibilitas yang dihadapi penumpang pada saat bergerak dari dan ke Stasiun Bogor maupun Cilebut dapat teratasi sekaligus mengurangi problem kepadatan lalu lintas Kota Bogor,” jelas Radiq.

Masyarakat yang hadir juga tampak antusias. Mereka meminta penjelasan mengenai proses ganti rugi yang akan diberikan PT KAI, dan berharap tidak ada masalah yang berarti sehingga pembangunan stasiun Sukaresmi dapat segera direalisasikan. Selain itu ada juga pertanyaan dari anggota masyarakat akan keberadaan kuburan keluarga yang kebetulan terkena proyek.

Kehadiran perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional juga memberi sosialisasi kepada warga mengenai proses pergantian tanah yang akan disesuaikan dengan status tanah tersebut tentunya.

Kita semua berharap pembangunan stasiun sukaresmi yang bermanfaat bagi masyarakat banyak dapat segera teralisasikan dan tidak menemui hambatan yang berarti dalam pelaksanaanya nanti. (sisco sirait)