Beranda >

Berita > Kota Bogor Luncurkan Dua Inovasi Baru: Program 'Sakampung Sabibilungan' dan 'Nguriling'


27 November 2024

Kota Bogor Luncurkan Dua Inovasi Baru: Program 'Sakampung Sabibilungan' dan 'Nguriling'

Kota Bogor Luncurkan Dua Inovasi Baru: Program 'Sakampung Sabibilungan' dan 'Nguriling'

Kota Bogor kembali meluncurkan inovasi baru, yakni program Sakampung Sabibilungan dan program Nguriling. Keduanya diluncurkan bersamaan di Kantor Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Selasa (26/11/2024).

Program yang diresmikan langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, ini merupakan bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) yang diikuti oleh Camat Bogor Timur, Feby Darmawan dan Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Anizar.

Hery menjelaskan bahwa program Sakampung Sabibilungan bertujuan untuk mendorong percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem, khususnya di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur. Program ini diinisiasi oleh Camat Bogor Timur.

Sementara itu, program Nguriling merupakan layanan kesehatan bagi hewan dan ternak melalui mobil keliling alias sistem jemput bola.

"Di pendidikan PNS sekarang, syarat kelulusannya memang harus membuat proyek inovasi perubahan yang nyata, yang harus dilaksanakan dan berkelanjutan," ucap Hery.

Ia menambahkan, kepada Wali Kota yang akan menjabat nanti, diharapkan kedua program ini dapat terus didukung. Selain itu, fasilitasnya perlu ditingkatkan, seperti menambah jumlah mobil layanan, dan program Sakampung Sabibilungan bisa diperkuat serta diterapkan di kecamatan lain.

"Kedua program ini sangat baik dalam membantu pengendalian kemiskinan sekaligus menjamin kesehatan hewan. Karena kita tahu, hewan dan ternak tidak bisa dipisahkan dari kesehatan manusia dan lingkungan, apalagi ternak merupakan sumber protein," jelasnya.

Di tempat yang sama, Camat Bogor Timur, Feby Darmawan, mengatakan bahwa gerakan Sakampung Sabibilungan adalah program kolaborasi yang mencakup berbagai pelatihan, mulai dari menjahit hingga pengolahan limbah sampah kain atau kaca.

Sasaran program ini adalah masyarakat miskin ekstrem, terutama 58 Kepala Keluarga dari RW 4 dan RW 5, yang kemudian membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) beranggotakan lima orang.

"Dari KUBE ini, mereka mendapatkan penyertaan modal. Modal tersebut digunakan untuk membeli bahan-bahan dasar. Hasilnya kemudian dijual, dan setelah usaha berjalan, tidak ada lagi penyertaan modal. Jadi, mereka bisa mandiri dan memiliki penghasilan sendiri, karena semua pendapatan menjadi milik mereka," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan, Anizar, menjelaskan bahwa melalui program Nguriling, masyarakat bisa mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan hewan, vaksinasi, dan konsultasi penyakit hewan secara gratis.

Selain itu, masyarakat juga bisa berkonsultasi tentang keamanan produk hewani seperti telur ayam atau daging sapi, untuk memastikan apakah produk tersebut bebas oplosan atau tidak.

"Ibaratnya semua pelayanan bidang peternakan itu pindah ke mobil. Nguriling akan keliling ke kelurahan, sekolah dan sesuai permintaan dari masyarakat yang membutuhkan. Kita rencanakan keliling seminggu sekali jam 9 pagi sampai 12 siang," katanya.