15 April 2025
Gubernur Jabar Minta Pemkot Bogor Revisi Desain Museum Batutulis

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, melalui Sekda Jabar, Herman Suryatman, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk merevisi desain pembangunan kawasan Bumi Ageung Batutulis dan menyesuaikannya dengan rencana pemanfaatan sebagai Museum Pakuan Padjajaran.
Merespons arahan orang nomor satu di Jawa Barat, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyatakan kesiapannya untuk segera menyiapkan Detailed Engineering Design (DED) pada tahun ini, serta melaksanakan penyesuaian desain untuk pembangunan kembali pada tahun anggaran 2026.
"Gubernur Jawa Barat juga berkomitmen untuk membantu pembiayaan pembangunan museum yang diproyeksikan akan memperkaya objek wisata sejarah di Kota Bogor dan Jawa Barat pada umumnya," ujar Dedie Rachim usai menghadiri penandatanganan MoU antara Pemprov Jawa Barat dan Kejati Jabar di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (15/4/2025).
Dalam kunjungannya ke Kota Bogor, Dedi Mulyadi mengapresiasi langkah Pemkot Bogor yang menunjukkan semangat tinggi dalam mewujudkan pembangunan Museum Pajajaran.
Meski belum terwujud sepenuhnya, langkah menuju ke sana telah dibuktikan melalui kehadiran kawasan Bumi Ageung Batutulis.
Hal ini disampaikan Dedi Mulyadi saat diajak melihat langsung Situs Prasasti Batutulis dan Bumi Ageung Batutulis oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.
“Semangat membangun museum sudah luar biasa. Tinggal nanti diberi sentuhan arsitektur agar lebih mengesankan sebagai sebuah museum sejarah masa lalu,” puji Dedi Mulyadi di lokasi Situs Prasasti Batutulis, usai meninjau lokasi longsor di Jalan Saleh Danasasmita yang tidak jauh dari situs tersebut, Senin (14/4/2025).
Ia juga memberikan masukan untuk bangunan pelindung Prasasti Batutulis yang saat ini dikelola oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Jawa Barat, UPTD Kementerian Kebudayaan, agar disesuaikan dengan karakteristik situs Batutulis itu sendiri, sehingga memiliki nilai estetika dan sejarah yang lebih kuat.
“Karena bangunannya saat ini belum menunjang sebagai bangunan kebudayaan. Kalau diperbolehkan oleh Kementerian Kebudayaan, saya akan bangun tahun ini juga, dengan desain arsitektur yang disesuaikan dengan peradaban Sunda,” ujarnya.
Setelah kunjungan ini, pihaknya juga akan melibatkan tim ahli geologi, ahli bahasa, ahli sejarah, dan filolog untuk menyusun buku yang dapat menjelaskan Batutulis secara akademis.
“Sehingga saat kita berkunjung ke tempat bersejarah, kita bisa memahami bahwa dulu pernah ada peradaban. Raja dilantik dengan membuat tulisan di batu yang abadi. Ini menunjukkan bahwa orang Sunda punya leluhur yang cerdas, pintar, dan hebat pada masanya,” ungkapnya.
Dengan begitu, ke depan siapapun yang menjabat sebagai wali kota maupun wakil wali kota diharapkan dapat menjelaskan sejarah peradaban Sunda dan Pakuan Pajajaran dengan baik kepada masyarakat
- Berita Terkini
- Lini masa media sosial sempat ramai karena aduan dari salah seorang warga Kota Bogor yang mengaku tak bisa mengikuti ujian akhir sekolah. Aduan terseb
- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mendorong perguruan tinggi yang ada di Kota Bogor untuk memberikan peluang bagi para calon mahasiswa dari keluarga k
- Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengapresiasi dan bangga atas raihan penghargaan internasional yang diraih oleh perawat di Kota Bogor dari Wocare In
- Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, memberikan arahan kepada ketua RT dan RW se-Kelurahan Kayu Manis yang baru dilantik di Kantor Kelurahan Kayu Man
- Kota Bogor menjadi pilot project penerapan program Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas Sentra Cipta Mandiri (SCM) dari Kementerian