Beranda >

Berita > Bima : Konsep Sport Tourism Berikan Dampak Positif


07 Agustus 2017

Bima : Konsep Sport Tourism Berikan Dampak Positif

Arah pembangunan Kota Bogor menuju kota dengan tiga identitas utama yakni sebagai Kota Pusaka (Heritage City), Kota Hijau (Green City) dan Kota Pintar (Smart City). Namun dengan keunikan yang dimiliki Kota Bogor yang berbeda dari kota lain, yakni karena cuaca dan kontur wilayah yang baik, Kota Bogor saat ini menjadi destinasi Sport Tourism (wisata olahraga) yang juga dapat mendongkrak  Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal tersebut dijelaskan Wali Kota Bogor Bima Arya saat menyampaikan Welcome Speech dalam acara International Short Course on Management of Indonesian Small Scale and Medium Enteprises di ruang Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Minggu (06/08/2017) malam.

“Saat warga menanyakan kemanakah arah pembangunan Kota Bogor, saya jawab Kota Bogor menuju kota dengan tiga identitas utama yakni sebagai Kota Pusaka (Heritage City), Kota Hijau (Green City) dan Kota Pintar (Smart City). Kota Bogor saat ini dihuni sekitar satu juta penduduk, berbeda kondisinya ketika dahulu,” kata Bima.

Bima menjelaskan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor mayoritas didapat dari sektor atau industri pariwisata, bahkan saat akhir pekan Kota Bogor diserbu warga yang berasal dari luar Kota Bogor. “Selain memberikan dampak naiknya tingkat okupansi hotel atau penginapan, efek positifnya turut dirasakan para pengusaha kecil menengah atau industri rumahan yang bergerak dibidang bisnis kuliner, kerajinan maupun oleh-oleh khas Kota Bogor,” tuturnya.

Melihat potensi yang ada, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bertekad mendorong dan memberdayakan para pengusaha kecil, menengah maupun industri rumahan dengan tren dan perkembangan ekonomi saat ini.

Ia menambahkan, setiap minggu dirinya mengunjungi kelurahan untuk bertemu langsung dengan para pelaku usaha kecil dan menengah, rata-rata permasalahan yang dihadapai para pelaku usaha adalah masalah permodalan, promosi dan  pemasaran. Untuk mewujudkan dan mengakselerasikan pemberdayaan tersebut, ia mengajak sektor swasta dan para akademisi bersama Pemkot Bogor melalui pelatihan dan pembekalan.

Berbicara ekonomi menurut Bima selalu berkaitan dengan keunikan, strategi merk (branding) dan pengemasan (packaging). Bahkan yang membuat Kota Bogor unik dan berbeda dari kota lain adalah karena cuaca dan kontur wilayah yang baik, sehingga Kota Bogor saat ini menjadi destinasi Sport Tourism (wisata olahraga).

“Anda dapat melihat diseputaran Istana Presiden dan Kebun Raya Bogor terdapat pedestrian yang dilengkapi jogging trek dan jalur khusus para pesepeda, tentunya hal ini untuk mendukung Kota Bogor sebagai tujuan favorit sport tourism. Sejak pedestrian ini diresmikan tingkat okupansi hotel mengalami kenaikan, sungguh menyenangkan konsep sport tourism mampu memberi dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian dan PAD Kota Bogor,” jelas Bima.

Turut hadir Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Jana Sugiana dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Bogor Endang Suherman, Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Muhammad Najib serta para peserta yang berjumlah sekitar 16 orang yang merupakan mahasiswa dari universitas mancanegara diantaranya Malaysia Sabah University, Fatoni University Thailand, Rajabath Songkha University, Ho Chi Minh City University Vietnam, UTHM Johar, UITM Malaka, Geomatika University College, UPM Malaysia dan Filed Copr Institute. (humas:rabas/indra) SZ